IndonesiaToday.ID - Anggota Komisi III DPR Fraksi Demokrat, Benny K Harman mengungkapkan strategi penguasa untuk mengalahkan bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan melalui lembaga survei, pengamat atau intelektual, dan pengusaha.
Waketum Demokrat itu mengklaim lembaga survei dibayar untuk memuluskan skenario penguasa menglahkan Anies Baswedan menjelang maju di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Survei pun dibayar untuk membenarkan skenario penguasa, skenario untuk mengalahlan Anies dengan berbagai cara," ujarnya dikutip dari Twitter @BennyHarmanID, Senin (5/6).
Kemudian pengamat dan intelektual juga dibayar agar memberikan statement yang mendukung rencana penguasa, sedangkan pengusaha diberikan proyek agar keuntungannya bisa digunakan untuk strategi tersebut.
"Pengamat dan intelektual juga diberi upah agar memberi komentar yang sejalan dengan kehendak penguasa. Pengusaha dikasih proyek agar dari hasil proyek ada yang disisihkan untuk membayar mereka," ungkapnya.
Survei pun dibayar utk membenarkan skenario penguasa, skenario utk mengalahlan Anies dgn berbagai cara. Pengamat dn intelektual juga diberi upah agar memberi komentar yg sejalan dgn kehendak penguasa. Pengusaha dikasih proyek agar dari hasil proyek ada yg disisihkan utk membayar… https://t.co/ftHGSV0mtg
— Benny K Harman (@BennyHarmanID) June 5, 2023
Sebelumnya, Peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, menilai penurunan tren elektabilitas Anies karena tingkat kepuasan Presiden Jokowi dan suara Prabowo Subianto naik.
"Anies trennya masih turun, bersamaan dengan peningkatan approval rating (tingkat kepuasan publik) Pak Jokowi tapi juga bersamaan dengan peningkatan suara Pak Prabowo," kata Burhanuddin Muhtadi, dalam konferensi pers virtual, Minggu (4/6).
Sebagai informasi, hasil survei terbaru Indikator Politik, Anies kembali mengalami penurunan elektabilitas menjadi 18,9 persen, berbanding jauh dari Prabowo sebesar 38 persen dan Ganjar Pranowo 34 persen. [IndonesiaToday/NW]
Sumber: twitter.com
Artikel Terkait
Puan Soroti Pemalsuan hingga Penipuan Takaran MinyaKita, Minta Pengawasan Ditingkatkan
Tak Perlu Pensiun Dini, Fahri Hamzah: Letkol Teddy Sah Secara Hukum Jabat Seskab
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Bayah Banten
Sidang Perdana Hasto Kristiyanto, Dakwaan KPK Ungkap Peran Lindungi Harun Masiku