Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Makin Panas! Warganet +62 Prediksi akan Ada Kebakaran di Universitas

- Sabtu, 12 April 2025 | 22:25 WIB
Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Makin Panas! Warganet +62 Prediksi akan Ada Kebakaran di Universitas


Polemik mengenai keaslian ijazah Presiden RI ke-7, Joko Widodo alias Jokowi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) masih menjadi sorotan publik.

Pun tuduhan ijazah palsu kepada Jokowi adalah contoh nyata bagaimana kebenaran bisa terdistorsi dalam kabut prasangka. Dan selama publik masih memberi ruang pada absurditas semacam ini, maka bukan tidak mungkin isu sejenis akan terus bermunculan tak peduli siapa presidennya kelak.

Di lain sisi, tengah polemik tersebut, warganet 62 memprediksi akan ada Universitas kebakaran, tujuannya tak lain adalah menghilangkan barang bukti, jejak ataupun data menyoal dugaan ijazah palsu itu. Seperti diunggah akun TikTok @indra.official6 ramai-ramai berkomentar soal itu. "Hati2 ugm kebakaran tempat penyimpanan arsip," kata ilham.

"Pasti data asli hilang kecuali yang di google drive," kata Encep.

Akun mz kunt menilai cara tersebut adalah permainan model lama. "Permainan model lama utk menghilangkan jejak," katanya.

"Kenapa dibocorkan dulu," sahut harianco. Disahut nianida73 "Udah hafal modusnya." 

Sementara akun biosim menduga sebelum kebakaran, CCTV akan disetting terlebih dahulu. "Sebentar bang, ni lagi disiapin biar cctvnya eror, dan aktor2 bayarannya," katanya merespons komentar almaliaaa yang bertanya "emang UGM kebakaran? kapan?".

"Betul mungkin sbentar LG terjadi," sahut madu.

"Ijazah asli kan biasanya dipegang si pemilik ijazah. trus ada yg bilang UGM kehilangan ijazah Mulyono kan lucu. Kalau benar kenapa hanya ijazahnya dia yg hilang," kata Rizal.

Disahut uncle usman "Kan ijazahnya di simpen sendiri2..ap hubungannya dengan universitas?".

"Tenang aja kebakaran cuma di ruang arsip kehutanan aja kok," kata Erson phobean.

"Nanti malam rapat darurat, rencana A gagal. kita ganti rencan B," komentar @zen123.

"Tolong damkar jagai ugm 24 jam," kata Mr.

Atas prediksi tersebut, tukang bangunan diwanti-wanti bakal jadi kambing hitam seperti kasus kebaran gedung Kejaksaan Agung pada beberap tahun yang lalu. "siap siap para tukang bangunan jd kambing hitam lagi," kata Indra.

"siap2 yg rumahnya dekat UGM," sahut ari sucipto.

Yanto wae menyatakan bahwa jika memang terjadi kebaran, akan banyak dokumen alumni akan musnah. Sementara pelakunya tidak diketahui. "dokumen2 penting ikut terbakar, termasuk dokumen para alumni dan pelaku pembakaran tidak diketahui," katanya.

Maka amethyst_22 menyarakan agar dokumen-dokumen tersebut dipindahkan terlebih dahulu sebelum benar-benar terjadi kebakaran. "dokumen2 pindahkan dulu, amankan sblm terjadi," sarannya.

Prediksi kebakaran ini mengingatkan kebakaran ruang arsip di sebuah kantor Polda, Mahakmah Agung, Kejagung hingga ATR/BPN baru-baru ini.

"Dulu. pernah ada ruang arsip Polda kebakaran, MA, Kejagung kebakaran, tangki pertamina kebakaran, ATR BPN kebakaran," kata Warmad Darkonah.

"Kebakaran rekayasa," sahut Mida.

Klaim ijazah hilang jadi sorotan

Sekadar tahu bahwa di tengah keraguan publik dengan bukti sahih dan transparansi akademik, Universitas Gadjah Mada (UGM) justru terseret dalam kontroversi setelah seorang guru besar hukumnya menyatakan bahwa ijazah Jokowi asli tapi hilang.

Pernyataan ini disampaikan oleh Prof. Dr. Markus Priyo Gunarto, SH, MHum, guru besar hukum pidana UGM yang mengklaim bahwa ijazah Jokowi pernah ada, namun kini tidak lagi tersimpan di arsip kampus. Menurut Markus, dokumen itu telah dibuat ulang. 

Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr Soffian Effendi, menyebut bahwa berbagai kejanggalan dan inkonsistensi masih terus muncul, dan Universitas Gadjah Mada belum menunjukkan keberanian untuk menjawabnya secara jujur.

“Beberapa fakta inkonsistensi tentang ijazah asli Jokowi dan skripsi yang bersangkutan tetap bermunculan,” ujar Prof Soffian, Sabtu (12/4/2025).

Menurutnya, klaim bahwa ijazah asli Jokowi hilang tidak pernah disertai bukti kuat. “Ijazah asli yang hilang menurut penjelasan Rektor dan Dekan FSP ternyata tidak didukung oleh bukti-bukti yang membuktikan eksistensi ijazah tersebut,” tegasnya.

Prof Soffian juga menyoroti hasil analisis yang dilakukan oleh ahli kecerdasan buatan (AI) terhadap foto dalam dokumen ijazah Jokowi. “Analisis yang dilakukan oleh ahli AI tunjukkan bahwa foto di ijazah yang dipakai Jokowi berbeda dari foto Jokowi,” katanya.

Lebih lanjut, ia mengkritisi keabsahan skripsi Jokowi. Menurutnya, banyak detail penting dalam dokumen tersebut yang meragukan. “Keabsahan skripsi Jokowi diragukan karena adanya bukti-bukti yang tidak jelas, baik nama pembimbing, tanggal ujian, dan hasil ujian,” ungkapnya.

Prof Soffian juga menyinggung makin besarnya keraguan publik terhadap pernyataan pimpinan UGM. “Semakin luas pendapat yang meragukan kejujuran dan kebenaran pendapat Rektor dan Dekan tentang keaslian ijazah Jokowi,” ujarnya.

Ia menyerukan agar UGM, khususnya para pimpinan fakultas dan universitas, memiliki keberanian moral untuk menyampaikan kebenaran. “Kondisi seperti ini tinggal menunggu keberanian Rektor dan Dekan Fakultas Kehutanan dalam mengungkapkan kebenaran dan kejujuran,” tandas Prof Soffian.

Jokowi gerah!

Kini Jokowi mempertimbangkan langkah hukum karena terkait tuduhan ijazah palsunya. Jokowi mengungkapkan langkah tersebut masih dikaji oleh tim hukumnya.

"Ya (langkah hukum) dipertimbangkan untuk dikaji lebih dalam oleh pengacara karena memang sudah disampaikan oleh Rektor UGM, terakhir Dekan Fakultas Kehutanan kan sudah jelas semuanya," kata Jokowi di Solo, Jumat (11/4/2025).

Jokowi menegaskan dirinya merupakan alumni Universitas Gadjah Mada (UGM). Dia mengatakan keaslian ijazah itu juga sudah dijelaskan oleh UGM.

"Sudah disampaikan oleh rektor, dekan, tidak hanya sekali sudah dibuka seperti itu. Kalau masih urusan huruf lah, sampai urusan angka, kalau itu udah," ujarnya.

Jokowi mengatakan pihak yang menuduh ijazahnya palsu harus membuktikan. Dia mengatakan proses hukum masih dalam kajian oleh tim pengacaranya.

"Yang paling penting siapa yang mendalilkan itu yang harus membuktikan, siapa yang menuduh dia yang harus membuktikan. Ini masih dalam kajian oleh pengacara," kata Jokowi.

Foto: Ijazah Jokowi (Foto: Dok MI)

Komentar