NARASIBARU.COM - Potret bocah Palestina yang kehilangan kedua lengannya dalam serangan Israel dinobatkan sebagai Foto Pers Dunia Tahun Ini. Pemenang kontes foto jurnalisme bergengsi edisi ke-68 ini dipilih dari 59.320 entri yang dikirimkan 3.778 fotografer dari 141 negara.
Foto yang diambil fotografer Palestina yang tinggal di Qatar, Samar Abu Elouf untuk The New York Times itu memperlihatkan Mahmoud Ajjour, 9 tahun kehilangan kedua lengannya tepat di bawah kedua bahunya.
Di Gaza, krisis perawatan kesehatan mengerikan telah menyebabkan ribuan anak diamputasi, banyak di antaranya menjalani operasi tanpa anestesi, yang mengakibatkan penderitaan tak terbayangkan. Ini karena sistem perawatan kesehatan di wilayah tersebut telah rusak parah akibat serangan militer awal dan terbaru Israel.
Mahmoud "belajar hidup tanpa lengannya," menurut pernyataan dari World Press Photo. Ia kini membutuhkan bantuan untuk melakukan tugas-tugas dasar seperti makan dan berpakaian.
"Salah satu hal tersulit yang dijelaskan ibunya kepada saya adalah bagaimana ketika Mahmoud pertama kali menyadari bahwa lengannya diamputasi. Kalimat pertama yang dia katakan kepadanya adalah, 'Bagaimana aku bisa memelukmu?'" kata Abu Elouf dalam sebuah pernyataan yang dirilis organisasi World Press Photo.
Ia juga belajar menggunakan kakinya untuk melakukan berbagai hal seperti membuka pintu, menulis, dan bermain gim di telepon genggamnya. Mahmoud bermimpi untuk menerima anggota tubuh palsu, sebuah harapan yang kini juga dianut banyak anak-anak terluka lainnya di Gaza.
"Ini adalah foto yang tenang namun berbicara lantang. Foto ini menceritakan kisah seorang anak laki-laki, tetapi juga tentang perang lebih luas yang akan berdampak selama beberapa generasi," kata Direktur Eksekutif World Press Photo Joumana El Zein Khoury.
Bekas Luka yang tak Terlihat bagi Anak-anak Gaza
Sejak dimulainya genosida di Gaza, pendudukan Israel telah melarang obat bius, kruk, dan kurma memasuki Jalur Gaza. Bahkan peralatan medis, seperti tabung oksigen, ventilator, dan sistem penyaringan air, juga telah dilarang. Israel telah memberlakukan blokade pasokan penting, seperti makanan, air, dan bantuan medis, selama lebih dari sebulan.
UNICEF melaporkan awal tahun ini bahwa lebih dari satu juta anak di Gaza bergulat dengan masalah kesehatan mental parah, termasuk mimpi buruk, kecemasan, dan ketakutan. Kondisi ini diperburuk oleh genosida yang masih terus berlangsung dan hilangnya anggota keluarga.
Sebuah studi tentang anak-anak Gaza yang dirilis pada Desember tahun lalu, mengutip The Guardian, menemukan bahwa 96% merasa kematian mereka sudah dekat, dan hampir setengahnya ingin mati karena trauma.
Survei dilakukan Juni tahun lalu oleh sebuah LSM yang berbasis di Gaza dengan dukungan War Child Alliance mencakup 504 anak dari keluarga rentan. Terungkap bahwa 92% tidak menerima kenyataan, 79% mengalami mimpi buruk, dan 73% menunjukkan agresi.
Helen Pattinson dari War Child UK menyebut Gaza sebagai salah satu tempat paling mengerikan di dunia bagi seorang anak merujuk pada dampak psikologis yang parah akibat perang, pengungsian, dan kehilangan.
“Selain penghancuran rumah sakit, sekolah, dan rumah, serangkaian kerusakan psikologis telah menyebabkan luka tak terlihat namun tidak kalah merusaknya bagi anak-anak yang tidak bertanggung jawab atas perang ini," tambahnya.
Serangan militer Israel kembali terjadi bulan lalu setelah jeda singkat gencatan senjata. Tahap pertama perjanjian gencatan senjata, di mana Hamas membebaskan 25 tawanan hidup dan delapan jenazah sebagai ganti sekitar 1.800 tahanan Palestina, berakhir pada 1 Maret. Namun perjanjian itu tidak membuka jalan bagi negosiasi lebih luas menuju gencatan senjata yang langgeng.
Sumber: inilah
Artikel Terkait
Link Video Warung Madura Baju Kuning dan VC Viral TikTok Isinya Apa? Siapa Pemeran Video Dicari Warganet
Tuntutan Penjara untuk Owner Komsetik Berbahaya di Makassar, Termasuk Mira Hayati
Viral! Beredar Video Wabup di Lampung Nyaris Adu Jotos dengan Pedagang
Cara Nonton Video Warung Madura Viral Baju Kuning Full Bikin Penasaran Netizen, Apa Isinya?