NARASIBARU.COM - Polemik keaslian ijazah Presiden Joko Widodo kembali memanas.
Kali ini, publik dikejutkan oleh beredarnya daftar peserta Sipenmaru (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) tahun 1980 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dari puluhan nama calon mahasiswa yang lolos seleksi saat itu, tak satu pun memuat nama Joko Widodo.
Dokumen yang kini ramai diperbincangkan di media sosial itu mencantumkan 68 nama, mulai dari Adi Santosa hingga R. Supriyadi Priyo Sudarmo.
Namun, nama Joko Widodo, yang selama ini diklaim sebagai lulusan Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980, tidak terlihat sama sekali.
Hal ini tentu menambah daftar panjang pertanyaan publik atas riwayat pendidikan Jokowi.
Terlebih, sebelumnya sudah muncul kebingungan soal gelar akademik yang digunakan Jokowi di masa lalu—antara “Drs.” (Doktorandus) dan “Ir.” (Insinyur).
Kini, muncul keraguan baru, benarkah ia pernah terdaftar sebagai mahasiswa UGM?
"Kalau daftar resminya seperti ini dan nama Jokowi tidak ada, tentu harus ada klarifikasi serius. Ini bukan tuduhan, tapi soal transparansi," ujar seorang akademisi yang enggan disebut namanya.
Meski pihak UGM telah berulang kali menyatakan bahwa Jokowi adalah alumni mereka, daftar Sipenmaru ini bisa menjadi pembanding penting.
Jika daftar tersebut valid dan lengkap, maka ketidakhadiran nama Jokowi tentu menimbulkan tanda tanya besar, apakah benar Jokowi masuk melalui jalur reguler Sipenmaru 1980, atau ada mekanisme lain?
Publik kini menunggu penjelasan resmi dari UGM maupun pihak Istana. Sebab, tanpa bukti konkret dan terbuka, polemik ini akan terus membayangi kredibilitas akademik pemimpin tertinggi negara.
Berikut adalah daftar lulusan Sipenmaru 1980 UGM Fakultas Kehutanan ¹:
Daftar Lulusan
- 1. Adi Santosa (22/8943)
- 2. Agung Purnomo (13/9051)
- 3. Agus Haryadi Benedictus (9234)
- 4. Agus Indrakso (14/9067)
- 5. Agus Ingharto (7/8931)
- 6. Agus Suseno (9054)
- 7. Agustin Purwanti (1/9291)
- 8. Agus Wahyudi (9088)
- 9. Anwar Muhadi (8954)
- 10. Bambang Guntur Sumedi (9056)
- 11. Bambang Hermanto (8932)
- 12. Bambang Soetrisno (8/9208)
- 13. Bambang Suhardiyanto (12/9027)
- 14. Basuki Djoko Purnomo (8968)
- 15. Bismo Handoyo (8959)
- 16. Budhi Christianto (23/9000)
- 17. Dandung Herry Sugandhie (9191)
- 18. Djoko Luknanto (19/----)
- 19. Djoko Murwono (33/9043)
- 20. Djoko Murjatmodjo (17/8999)
- 21. Djoko Purwono (39/8940)
- 22. Djoko Waluyo (9289)
- 23. Dominico Mario Prabowo (9064)
- 24. Dyah Iswari (29/9163)
- 25. Eddy Purwanto (9138)
- 26. Edy Prayitno (8938)
- 27. Edi Purnomo (9093)
- 28. Edy Sulistiyono (9030)
- 29. Edy Sulistyo (9107)
- 30. Eka Sedya Edi Pranata (40/9018)
- 31. Eko Supoyo (9231)
- 32. Eko Wahyu Ali Basyah (9192)
- 33. F. Widiastanto (9083)
- 34. FX. Amrih Widodo (9256)
- 35. Giyoko Soerachmat (32/9057)
- 36. Hadi Riyanto (8981)
- 37. Hari Nuredi (3/9114)
- 38. Haryanto (8988)
- 39. Hascaryo (26/9126)
- 40. Hendrik Effendi (35/9123)
- 41. Herman Sumaryana (2/9251)
- 42. I Wayan Pudja (6/9017)
- 43. Ignatius Sunarko (9081)
- 44. Imam Santosa (5/9020)
- 45. Joni Panji Sakti (8955)
- 46. Ketut Winaya (9003)
- 47. Kristanto (8930)
- 48. Kurniawan Sutanto (4/9262)
- 49. Kusmargono (21/8958)
- 50. L. Bramono Budi Waspodo (9294)
- 51. Lilik Karnain (28/9278)
- 52. Lui Patrianto (9187)
- 53. Marsudi (9033)
- 54. Mochamad Sjachdirin (9005)
- 55. Mohamad Amin (9233)
- 56. Muh Nur Isnaeni (9147)
- 57. Muhammad Fauzie Siswanto (9212)
- 58. Muslikh (31/9008)
- 59. Mustafa Ramadhon (9293)
- 60. Nugraha Budi Setyadji (8947)
- 61. Nugroho Edi (8994)
- 62. Nur Hendro (20/9193)
- 63. Petrus Wiy (9151)
- 64. Pranowo Anantadi (9022)
- 65. Purwanto (9177)
- 66. R. Bambang Heryanto (16/9171)
- 67. R. Djaka Nugraha (9073)
- 68. R. Supriyadi Priyo Sudarmo (8965).
@multiagen_0704 ♬ Epic News - DM Production
Sumber: Sawitku
Artikel Terkait
Video Warung Madura Baju Kuning 2 Menit 47 Detik Viral, Ternyata Ini Isi Linknya
Pamer Muncul di Podcast Richard Lee, Lisa Mariana Kena Sentil: Cair Nih Rp 150 Juta
Masalah Ijazah Memanas, Jokowi dan Relawannya Bisa Dilaporkan Balik
Momen Jusuf Hamka Muak Difitnah Pemerintah, Padahal Negara Utang Rp 800 Miliar