Perdebatan mengenai isu dugaan ijazah palsu milik mantan Presiden Republik
Indonesia Jokowi yang dikeluarkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) hingga
ini belum menemukan titik terang.
Sejumlah tokoh seperti Roy Suryo hingga dokter Tifa melakukan kunjungan
secara langsung ke UGM untuk memeriksa skripsi yang ditulis oleh Joko
Widodo. Dalam kunjungan tersebut, Roy Suryo mengaku menemukan beberapa
kejanggalan dalam skripsi tersebut, salah satunya adalah tidak adanya lembar
pengesahan dosen penguji.
Terbaru, sebuah kanal YouTube mencoba mengulik skripsi milik Jokowi melalui
digital forensik. Video tersebut dibagikan oleh kanal YouTube IKeep OnTrack
dengan judul "#Reuploaded, Digital Forensik Skripsi Jokowi yang Diduga
Palsu, Menelusuri Temuan Fakta Digital" dan diunggah pada 25 April 2025.
Digital forensik sendiri merupakan cabang ilmu forensik yang berfokus pada
pengidentifikasian dan pelaporan bukti digital yang disimpan dalam perangkat
elektronik.
Cuplikan video yang kemudian dibagikan ulang oleh akun X @Sandika_Noor
tersebut mengungkapkan bahwa skripsi diduga ditulis pada 2018, padahal
Jokowi lulus dari UGM pada 1985.
DIGITAL FORENSIK SKRIPSI JOKOWI (LANJUTAN)
— Sandika Nur (@Sandika_Noor) April 26, 2025
👉 Judul
👉 Jokowi Under Cover
Sumber:
YT I keep On Track pic.twitter.com/OSHtJKDrae
Dalam rekaman tersebut, pemilik akun mengunduh skripsi milik Jokowi yang
berjudul "Studi Tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis Pada Pemakaian Akhir di
Kotamadya Surakarta" dan memeriksa properti dokumen menggunakan Adobe
Acrobat Reader. Adapun properti dokumen umumnya berisi informasi tambahan
tentang sebuah file yang berisi judul, nama penulis, tanggal pembuatan,
hingga tanggal terakhir dokumen dimodifikasi.
"Kita akan download ini ya, bibliografi. Kemudian yang kedua ini, table of
content. Selanjutnya, title ya. Oke, saya akan tunjukkan data forensiknya
yang ada di PDF ini. Setelah kita download, kita buka aja. Saya menggunakan
Acrobat Reader," ucap suara lelaki dalam video tersebut.
Pembuat video menyebutkan bahwa skripsi Jokowi dibuat pada 2018 dan diunggah
pada 2019 sekitar pukul 1 siang.
"Pertama, masuk ke Menu. Kita klik Property. Nah, di sini akan kelihatan
ternyata dibuatnya tahun 2018, bulan Februari, tanggal 19. Kalau tadi
diuploadnya tahun 2019. Jam 1 lebih 12 menit, detik ke-15. Jam 1 siang ya,"
jelasnya.
Tak hanya itu, pembuat konten tersebut juga dapat melihat jenis huruf atau
font yang digunakan pada skripsi milik Jokowi, yaitu Times New Roman.
Sebelumnya, penggunaan font tersebut menjadi perdebatan publik karena
dianggap tidak sesuai dengan era 1980-an hingga 1990-an, tahun di mana
Jokowi menyelesaikan studi di UGM. Beberapa pihak menilai jika Times New
Roman belum tersedia atau umum digunakan pada periode tersebut.
"Kemudian dimodified juga di hari yang sama, tapi ini empat menit kemudian.
Ini dibuat menggunakan Fox Eat Phantom PDF Printer verson 7.3.4.0308. Ini
security nggak ada, tapi di fontnya menarik. Ini font yang diperdebatkan
juga yaitu adalah Times New Roman. Di samping juga ada Helvetica,"
tambahnya.
Lebih lanjut, pemilik video menduga mengapa alasan skripsi tersebut dibuat
pada 2018 sebagai perlawanan atas buku berjudul Jokowi Undercover yang viral
pada 2017. Buku itu sendiri ditulis oleh Bambang Tri Mulyono, di mana
penulis membongkar jati diri Jokowi. Penulis menyebut bahwa Jokowi
memalsukan data saat mencalonkan diri menjadi Presiden Republik Indonesia
ke-7 pada Pemilu 2014.
"Selanjutnya, kenapa di tahun 2018? Konon ceritanya, perseteruan ini terjadi
setelah ada buku yang dibuat oleh seseorang dengan judul Jokowi Undercover.
Nah, kita akan lihat bukunya. Di buku ini pun kita bisa lihat digital
forensiknya ya. Kita masuk ke Menu, kemudian ke Document Property. Nah di
sini ketahuan ini yang membuat adalah Baratef. Kemudian dibuatnya tahun
2016," imbuhnya.
Unggahan itu sendiri kini menuai beragam respons dari publik. Tak sedikit
warganet yang semakin mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi.
"Ini ibarat kata anak lahir dulu baru bikin surat nikah. Kan belepotan
jadinya, apakah ini anak sah atau lahir di luar nikah dengan walinya
wildahnya. Atau surat nikahnya mengikuti siding isbat nikah di pengadilan
agama," komentar @keepit***_****
"Kebohongan yang sudah dipersiapkan pun nggak akan bisa menutupi kebenaran,"
tambah @tulki*****
"Seharusnya para penggugat ijazah Jokowi, juga menggugat KPU dan Bawaslu
terkait tahapan pemilu yaitu verifikasi ijazah. Mereka menggunakan duit
negara untuk perjalanan dinas terkait hal ini, sehingga mereka berkewajiban
untuk memberikan keterangan tentang otentikasi ijazah tersebut," sahut
@yandr****
"Kalau bisa rangkul semua tim untuk bantu Pak Bambang Tri dan Gus Nur. Pak
Bambang Tri udah lama bersuara, bahkan udah dihancurkan hidupnya. Tidak ada
orang yang berani bersuara seperti Pak Bambang Tri kecuali dia benar, yang
benar aja belum tentu berani lawan," sambung @arifi********
"Sampai segitu detailnya, masih saja ada yang bilang hoaks dan fitnah,"
tulis @mas*******
Sumber:
suara
Foto: Presiden RI ke-7 Jokowi saat ditemui di Solo, Jumat (10/1/2024).
[Suara.com/Ari Welianto]
Artikel Terkait
MENARIK! Bola Panas Pencopotan Gibran Makin Bergulir, Hendropriyono Kasih Sinyal Kuat
Video Call Baju Kuning Warung Madura Full Durasi 2 Menit 47 Detik Masih Viral, Ternyata Begini Ceritanya
Pakar Hukum Tata Negara Sebut Gibran Bisa Dimakzulkan
Menteri Ngadep Jokowi Bentuk Pemberontakan Kecil ke Prabowo