Keputusan Presiden Prabowo Subianto menunjuk Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi sebagai utusan khusus menghadiri pemakaman Paus Fransiskus adalah langkah tepat.
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, hal ini seharusnya tidak perlu diperdebatkan dan dipolemikkan.
"Kita ini kadang senang meributi hal remeh-temeh dan pepesan kosong," kata Jansen dikutip dari akun X pribadinya, Minggu, 27 April 2025.
Jansen menjelaskan, kehadiran kepala negara atau mantan kepala negara dalam tradisi diplomatik seperti pemakaman pemimpin agama dunia hal yang lazim.
Terlebih, saat menjabat Presiden, Jokowi juga pernah menerima kunjungan Paus di Indonesia. Maka tidak salah jika hubungan historis antara keduanya menjadi alasan Presiden Prabowo Subianto mengutus Jokowi ke Vatikan.
"Ketika Paus tahun lalu ke Indonesia, baik sebagai pimpinan umat Katolik dunia maupun Kepala Negara Vatikan memang Pak Jokowi juga yang menerima. Karena waktu itu presidennya masih beliau," jelasnya.
Di sisi lain, Prabowo memiliki kewenangan penuh menunjuk siapa pun utusan khusus, termasuk menunjuk Jokowi. Jansen menilai para mantan presiden adalah aset diplomasi bangsa yang bisa diandalkan untuk berbagai kebutuhan internasional.
"Termasuk untuk menghargai negara luar ketika presiden yang sedang menjabat tidak bisa hadir," pungkasnya.
Sumber: rmol
Foto: Presiden ke-7 RI Joko Widodo saat menerima kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia tahun 2024 silam
Artikel Terkait
MENARIK! Bola Panas Pencopotan Gibran Makin Bergulir, Hendropriyono Kasih Sinyal Kuat
Video Call Baju Kuning Warung Madura Full Durasi 2 Menit 47 Detik Masih Viral, Ternyata Begini Ceritanya
Pakar Hukum Tata Negara Sebut Gibran Bisa Dimakzulkan
Menteri Ngadep Jokowi Bentuk Pemberontakan Kecil ke Prabowo