MENARIK! Bola Panas Pencopotan Gibran Makin Bergulir, Hendropriyono Kasih Sinyal Kuat

- Minggu, 27 April 2025 | 23:10 WIB
MENARIK! Bola Panas Pencopotan Gibran Makin Bergulir, Hendropriyono Kasih Sinyal Kuat


Bola Panas Pencopotan Gibran Makin Bergulir, Hendropriyono Kasih 'Sinyal Kuat'


👉Hendropriyono Bilang Usulan Copot Gibran sebagai Wapres dari Purnawirawan Sudah Terukur


Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal (Hor) TNI (Purn) AM Hendropriyono memberikan respons usulan Forum Purnawirawan TNI-Polri minta ganti Wapres Gibran.


Kata Hendropriyono, menyebut jika usulan itu berdasarkan hak aspirasi warga negara Indonesia, sehingga ia menilai apa yang disampaikan dalam batas kewajaran.


Hanya saja, bener tidaknya dalam usulan itu tentu dikembalikan kembali kepada pandangan masyarakat sebagai warga negara Indonesia.


"Katanya negeri bebas? Jadi, mereka menyampaikan aspirasinya boleh dong? Soal itu benar atau tidaknya, itu kan terserah masyarakat, bangsa Indonesia. Boleh saja sampaikan aspirasi," ujar Hendropriyono usai menghadiri peluncuran dan bedah buku autobiografi karya mantan Wakasad Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri berjudul Hingga Salvo Terakhir di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Sabtu (26/4/2025).​


"Enggak apa-apa. Menurut saya itu sah-sah saja. Kan kita harus bebas berekspresi, berbicara. Apalagi kalau purnawirawan yang berbicara mestinya itu kan sudah terukur, jadi tidak akan keluar dari bingkai ideologi, dari Pancasila, dari UUD 45," ucap Kepala BIN era pemerintahan Megawati Soekarnoputri itu.


Meski usulan itu disuarakan, namun secara tegas Hendropriyono juga meminta agar tetap menjaga stabilitas nasional dan disiplin sosial.


 "Yang penting kalau harapan saya selalu kita menjaga stabilitas nasional. Itu saja, dan disiplin sosial tetap harus ditegakkan," imbuhnya.


Sebagai informasi, Forum Purnawirawan TNI-Polri telah mengusulkan kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI untuk mencopot Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.


Selain itu, forum ini meminta reshuffle kabinet terhadap menteri-menteri yang diduga terlibat dalam kasus korupsi.


Tuntutan ini, yang turut mencakup perlunya tindakan tegas terhadap aparat negara yang dianggap masih loyal kepada Presiden ke-7, Joko Widodo, menjadi perhatian publik.


Menyikapi tuntutan tersebut, Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan, Wiranto, menyampaikan sikap Presiden Prabowo Subianto.


Menurut Wiranto, Prabowo menghormati aspirasi yang disampaikan oleh Forum Purnawirawan TNI-Polri, tetapi presiden juga menyadari pentingnya memahami batasan kewenangan dalam sistem pemerintahan yang menganut prinsip trias politika.


"Yang pertama, kan beliau perlu pelajari dulu isi dari statement itu, isi dari usulan-usulan itu. Dipelajari satu per satu, karena itu masalah-masalah yang tidak ringan, masalah yang sangat fundamental," ujar Wiranto dalam konferensi pers yang digelar setelah pertemuan dengan Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (24/4/2025).


👇👇




Sementara itu Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo, menegaskan tidak ada proses pemakzulan terhadap Gibran.


Ia menilai aturan konstitusional terkait pemakzulan sudah sangat jelas.


“Pemakzulan? Oh tidak ada, aturan konstitusinya udah jelas,” kata Ganjar Pranowo saat ditanya soal isu pemakzulan Gibran di JCC, Jakarta, Sabtu (26/4/2025).


Ganjar Pranowo mempertanyakan dasar dari wacana pemakzulan tersebut.


Ia mengingatkan bahwa setiap proses pemakzulan harus dilandasi tuduhan yang jelas, bukan sekadar wacana politik.


"Kalau orang mau bicara pemakzulan itu atas dasar apa, atas tuduhan apa,” ujarnya.


Menurut Ganjar Pranowo, perlu dibedakan antara pihak yang benar-benar ingin memproses pemakzulan secara hukum, dengan mereka yang hanya sekadar memberikan penilaian atau kritik terhadap situasi politik.


"Jadi bedakan antara orang yang ingin berproses pemakzulan dengan mereka atau orang yang sedang menilai. Rasanya bukan itu yang dimaksud,” pungkasnya.


Tak hanya itu, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh juga turut menanggapi usulan Forum Purnawirawan TNI-Polri yang meminta Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dimakzulkan dari jabatannya.


Surya Paloh menilai usualan tersebut tidaklah tepat. 


"Meresolusi dengan memakzulkan menurut saya sebenarnya, izinkan saya harus menyatakan dengan segala penghormatan saya, kurang tepat ya,” kata Paloh di NasDem Tower, Jakarta,  Sabtu (26/4/2025).


Ia menyayangkan usulan tersebut justru datang dari para purnawirawan. 


"Ya sayang sekali, dengan seluruh penghormatan saya kepada para senior,” kata Paloh.


Menurut Paloh, tak ada alasan yang mendasar untuk mencopot Gibran sebagai wapres RI. 


Putra sulung Presiden ke-7 RI Jokowi itu juga menang Pilpres sebagai pendamping Presiden Prabowo Subianto.


"Karena tidak ada skandal menjadi suatu hal tuntutan agar pemakzulan kan,” kata Paloh


"Terlepas apakah itu output kinerjanya lemah, setengah lemah, kuat, itu masalah lain,” ujarnya.


Sumber: Tribun

Komentar