Beda dari Gibran, Ini Kata Anies Baswedan Soal Bonus Demografi: Ada Tekanan Luar Biasa

- Selasa, 29 April 2025 | 14:05 WIB
Beda dari Gibran, Ini Kata Anies Baswedan Soal Bonus Demografi: Ada Tekanan Luar Biasa


Istilah bonus demografi belakangan ini menjadi salah satu topik perbincangan di jagat maya. Bukan tanpa alasan, rupanya Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming sempat menjelaskan tentang bonus demografi.

Hal ini memicu reaksi dari tokoh-tokoh lainnya, tak terkecuali Anies Baswedan. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengemukakan pendapat yang cukup berbeda jika dibandingkan dengan Gibran Rakabuming.

Dalam video pendek yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Wakil Presiden pada 21 April 2025, Gibran Rakabuming menggemborkan betapa besar potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia jika mampu memanfaatkan keunggulan jumlah penduduk di usia produktif.

Menurut putra sulung Jokowi tersebut, usia produktif penduduk Indonesia akan dicapai antara 2030 hingga 2045, dengan sekitar 208 juta penduduk Indonesia akan berada dalam usia produktif.

"Ini adalah giliran kita. Giliran generasi muda Indonesia untuk mengambil peran, untuk menjadi pelaku utama perubahan, dan untuk menentukan arah masa depan bangsa," ucap Gibran Rakabuming dalam video tersebut.

Suami Selvi Ananda itu menambahkan bahwa keberhasilan negeri ini dalam memanfaatkan bonus demografi akan bergantung pada sejuah mana generasi muda mampu menghadapi tantangan, seperti ketegangan geopolitik, perkembangan teknologi yang pesat, hingga krisis iklim.

Tak hanya itu, Gibran Rakabuming juga mendorong agar generasi muda terpicu dalam belajar agar tidak tertinggal.

"Yang akan menang adalah mereka yang paling cepat belajar, paling cepat beradaptasi, dan paling cepat memanfaatkan peluang," tambahnya.

Di sisi lain, Anies Baswedan menilai bahwa generasi masa kini memiliki tekanan yang luar biasa di dalam istilah bonus demografi.

Hal itu dikemukakan oleh Anies Baswedan dalam tulisannya yang dimuat dalam Media Indonesia pada Senin (28/4/2025) dan dibagikan ulang olehnya melalui akun X resmi.

"Usia produktif bukan jaminan produktivitas. Banyak di antara generasi muda hari ini justru berada dalam tekanan luar biasa. Tekanan untuk sukses, untuk menopang ekonomi keluara, untuk menghadapi ketidakpastian pekerjaan, sekaligus menata masa depan dala ruang hidup yang kian mahal," tulis Anies Baswedan.

Di dalam bonus demografi, generasi muda diharapkan untuk menjadi penopang kemajuan. Namun menurut Anies Baswedan, banyak pihak yang lupa bahwa generasi-generasi tersebut juga manusia biasa yang membutuhkan ruang untuk bernapas, bukan hanya sekadar bekerja.
"Maka dari itu, jangan heran bila di balik kata produktif justru tumbuh fenomena sunyi seperti kelelahan psikis, gangguan mental, dan rasa hampa di tengah hiruk pikuk digital. Bonus itu bisa menjelma menjadi ilusi bila kita hanya bicara kuantitas, bukan kualitas kehidupan," tambahnya.

Lebih lanjut, Anies pun menilai bahwa bonus demografi dapat mendorong mobilitas manusia, di mana banyak orang akan meninggalkan desa dan lebih memilih untuk hidup di kota.

Jika tidak dipersiapkan secara matang, infrastruktur akan kewalahan dan ruang tinggal semakin sempit. Bonus demografi ini juga membuat masing-masing anak muda harus bersaing satu sama lain.

"Lebih jauh kita juga perlu bertanya apakah semua anak muda punya kesempatan yang sama? Dunia hari ini makin digital, tapi tak semua terhubung. Ada yang tumbuh dengan akses coding, namun ada juga yang masih bergelut dengan sinyal yang putus-putus dan gawai yang harus bergantian," sambung Anies Baswedan.

Karena itu, bonus tersebut bisa memperbesar ketimpangan ika tidak dikelola dengan kesetaraan.

Anies Baswedan mengusulkan agar pendidikan ditata ulang agar semakin relevan dengan dunia yang sedang berubah. Selain itu, pemerintah juga harus membangun sistem ekonomi yang memberi ruang tumbuh bagi masyarakat kecil agar dapat naik kelas. Tak hanya itu, sistem jaminan kesehatan yang fungsional pun harus dihadirkan.

Sumber: suara
Foto: Kolase Anies Baswedan dan Gibran Rakabuming. (Instagram)

Komentar