NARASIBARU.COM - Bentrok maut yang menewaskan pedemo di Desa Bangkal, Seruyan, Kalimantan Tengah akhirnya sampai ke DPR RI.
Konflik antara polisi dengan demonstran di wilayah PT Hamparan Masawit Bangun Persada (PT HMBP) terjadi pada Sabtu (7/10).
Anggota Komisi Hukum Rudi Mas’ud melihat kasus tewasnya warga adat itu sebagai pelanggaran HAM berat.
“Kasus ini tentu juga menjadi pelanggaran HAM, tentu pelanggaran HAM berat karena mengakibatkan nyawa demonstrasi ini hilang karena menuntut hak haknya,” kata Rudi kepada apahabar.com, Jakarta, Senin (9/10).
Bentrok terjadi saat warga menggelar demo berhari-hari guna menuntut hak pada perusahaan perkebunan sawit PT HMBP. Warga menuntut plasma sawit dan area lahan di luar HGU PT HMBP sejak 16 September lalu. Rudy mendesak kepolda Kalimantan tengah mengusut tuntas pelaku penembakan.
“Demonstrasi diselimuti kematian yang diduga tembakan dari aparat ini, harus diusut tuntas, tidak boleh tidak,” tegasnya.
Artikel Terkait
Tampang Alex Iskandar, Ayah Tiri yang Culik dan Bunuh Alvaro Kiano
TNI AL Tangkap Dua Kapal Pengangkut Nikel Ore Ilegal untuk PT IMIP Morowali
Banjir dan Longsor Hantam Sumut: 17 Orang Meninggal, 58 Luka-luka
Nekat! Pria di Mamuju Perkosa Teman Wanitanya di Kantor Pemkab, Modus Pulang Kemalaman dan Menginap