Maksimalkan Penanganan Stunting, Bappelitbangda Luwu Utara Hadirkan 'InGoldenAge'

- Minggu, 17 Desember 2023 | 18:01 WIB
Maksimalkan Penanganan Stunting, Bappelitbangda Luwu Utara Hadirkan 'InGoldenAge'

Luwu Utara --- Selaku bagian dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Luwu Utara, sekaligus pihak paling bertanggung jawab terhadap lancarnya koordinansi dan kerja sama lintas sektor dalam penanganan stunting, Bappelitbangda membuat terobosan baru dengan menghadirkan Sistem Pemantauan Intervensi Baduta dan Bumil KEK.

Sistem ini kemudian diberi nama “InGoldenAge” atau intervensi dalam masa 1000 hari pertama kehidupan. Sistem ini dapat diakses melalui handphone android dan website browser, seperti google chrome. Dalam waktu dekat, aplikasi “InGoldenAge” ini akan di-launching Bupati. Namun, sebelum resmi dilauncing, Bappelitbangda akan menyempurnakan proses bisnisnya.

“Sebelum di-launching kita sempurnakan dulu proses bisnis yang berjalan dalam aplikasi ini,” kata Kepala Bappelitbangda, Drs. H. Aspar, saat memimpin rapat penyempurnaan proses bisnis ‘InGoldenAge’, baru-baru ini di Ruang Rapat Kepala Bappelitbangda. Menurutnya, ‘InGoldenAge’ hadir untuk memastikan seluruh sasaran stunting mendapatkan intervensi setiap hari.

Baca Juga: Sinopsis The Story of Park’s Marriage Contract Episode 8: Yeon-woo dan Tae-ha Kembali walau Yeon-woo Tahu bahwa Keluarga Tae-ha Penyebab Kehancuran

Sasaran yang dimaksud adalah sasaran kepada ibu hamil kurang energi kronik (Bumil KEK) dan bayi di bawah dua tahun (Baduta) pada 1000 hari pertama kehidupan, terutama pemberian makanan tambahan (PMT). Meski telah banyak aplikasi penanganan stunting yang dihadirkan oleh pemerintah pusat dan provinsi, namun aplikasi tersebut belum banyak yang menyentuh sasaran Bumil KEK dan Baduta Stunting.

“Aplikasi stunting sudah cukup banyak, sebut saja e-PPGBM Kemenkes, Webmon Kemendagri, Elsimil BKKBN, e-HWD Kemendes, dan terakhir, Inzting Pemprov Sulsel. Namun, seluruhnya belum ada yang mampu memberi kita data, apakah ‘contoh si Becce’ anak stunting serta anak dan bumil KEK lainnya di Luwu Utara sudah mengonsumsi PMT hari ini,” imbuhnya.

“Nah, melalui sistem ‘InGoldenAge’ ini kita akan hadirkan informasi-informasi tersebut beserta cakupannya, agar kita semua bisa tidur nyenyak,” terang Aspar lagi. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa aplikasi ini tidak mengganti aplikasi yang telah ada. “Sifatnya hanya sebagai pelengkap saja, tetapi sangat detail. Sehingga aplikasi lainnya tetap akan jalan di Luwu Utara,” tambah dia.

Baca Juga: Profil Kuntoro Mangkusubroto, Mantan Menteri ESDM Penerima Bintang Tanda Jasa Kaisar Jepang

Sementara itu, Kepala Bidang PPM, Basrun, menyebutkan bahwa intervensi pada 1000 hari pertama kehidupan (golden age) adalah intervensi cerdas, yaitu intervensi pada masa paling kritis yang sangat berpengaruh tehadap terjadinya stunting pada anak.

“Jenis intervensi stunting ini banyak, mulai dari remaja putri (rematri), pasangan usia subur (PUS), keluarga berisiko, bumil, dan balita. Namun, sesuai arahan ibu Bupati, secara bertahap kita pastikan dulu intervensi di masa golden age ini selesai. Intervensi pada siklus lain juga tetap akan jalan,” jelas Basrun.

Dijelaskan Basrun, fitur pada sistem ‘InGoldenAge’ ini di antaranya adalah merekam seluruh transaksi dari Bapak Bunda Asuh ke rekening Baznas, transaksi dari Baznas ke PKK Desa, mutasi saldo Baznas, saldo Baznas, transaksi belanja PKK desa, mutasi saldo PKK desa, saldo PKK desa, stock barang PKK desa, penyerahan PKK desa ke Tim Pendamping Keluarga, penyerahan TPK ke kelurga sasaran (baduta dan bumil KEK) serta dokumentasi PMT setiap sasaran setiap hari.

Baca Juga: Mantan Menteri Pertambangan dan Energi Kuntoro Mangkusubroto Tutup Usia

Termasuk pula transaksi dari pihak lain untuk pemberian PMT, seperti dari badan usaha (CSR) ke rekening Baznas, penyerahan PMT dari pemerintah desa ke PKK desa, dan dokumentasi PMT dari puskesmas melalui Kader Posyandu ke bumil KEK dan baduta stunting serta dilengkapi peta sebaran baduta stunting dan bumil KEK.

“Selain beberapa fitur yang tersedia tersebut, kita juga masih dalam pengembangan fitur pengawasan berjenjang lainnya, mulai dari TPPS kabupaten, Camat dan Kepala Desa. Sementara ini semua pihak yang memiliki fungsi pengawasan tersebut dapat dilakukan melalui WA Group,” pungkasnya. (PPM/LHr)

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: klikanggaran.com

Komentar