DENPASAR, radarbali.id - Dugaan telur palsu yang dibeli di salah satu swalayan di Jalan Batanghari, Panjer, Denpasar dibantah oleh Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Denpasar, drh. Ni Made Suparmi.
Pihaknya melihat dari video dan juga sudah mengek ke pasar swalayan tersebut. Kemungkinan telur itu sudah rusak karena kuning dan putih telur menyatu dan juga kemasan dengan kertas mika itu tidak ada tanggal produksi. Hanya tanggal kedaluwarsa.
"Tidak ada telur palsu. Kalau palsu ada bahan lain ditambahkan ada bahan lain itu namanya palsu. Dari video itu telur tidak layak lagi. Sudah rusak. Itu sudah lama. Telur bagus pisah kuning dan telurnya. Kuning dan putih bercampur" ucap Perempuan yang akrab disapa Ami.
Pihaknya menurunkan tim ke pelaku usaha ritel tempat membeli telur. Ternyata supplier telur dari, Dalung. Ia juga berpesan kepada ritel untuk mengambil produk daging atau olahan sebagainya dari perusahaan yang mengantongi Nomor Kontrol Veteriner (NKV).
NKV sertifikat penjaminan mutu yang sudah diaudit oleh Dinas Pertanian Provinsi melalui Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Karena suplier di Badung sehingga pihaknya sudah menghubungi Dinas Pertanian setempat untuk membina. Dinas Pertanian Kota Denpasar akan menyurati semua ritel hati-hati dalam menerima produk olahan dari perusahaan yang memiliki NKV karena ada dokter hewan sebagai penanggung jawab nya.
"NKV ada dokter hewan bertanggung jawab mengawasi produk yang dijual. Sudah diminta supplier telur, satu itu dari Dalung. Saya sudah menghubungi kabid disana untuk membina. Bukan wewenang kami membina di sana," jelasnya.
Setelah memiliki NKV, pemilik ritel tetap mengecek barang-barang secara fisik barang diterima. Bisa saja barang yang lama. Kalau telur bisa dilihat dari cangkangnya.
"Karena bisa saja yang lama. Namanya telur agak susah. Cangkang masih fresh atau sudah kusam. Itu juga saat diterima. Pesan ke supplier, minta Tolong dibantu menjaga mutunya, kalau jelek sudah tidak diterima lagi," katanya.
"Kemasannya tidak ada tanggal berapa diproduksi jadi tidak tahu step mulai kapan. Telur suhu kamar bagus kualitas paling lama 3 minggu, kalau di freezer paling lama 4 hingga 5 minggu," jelasnya.
Antara pemilik toko dan supplier harus saling berkoordinasi. Ami tegaskan lagi tidak ada yang palsu. Ia menambahkan memalsukan telur iu diakui sangat ribet. Ami meyakini telur itu mutu menurun sehingga bentuknya seperti itu. "Saya akan surati ritel ada di Kota Denpasar. Kalau ditambahkan seperti apa perlu pengujian. Di Balai Veteriner juga, dianjurkan mengecek," katanya.
Seperti diketahui salah seorang warga Kota Denpasar mengeluhkan telur ayam kampung yang dibeli beberapa hari lalu dari salah satu Swalayan ternama di Jalan Tukad Batanghari, Panjer, Denpasar Selatan, diduga palsu.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarbali.jawapos.com
Artikel Terkait
Korban Penipuan Kacab Maybank Rp30 Miliar Meninggal Dunia, Depresi Berujung Serangan Jantung
Berkedok Ritual, Dukun Cabul di Serang Setubuhi Wanita yang Terjerat Utang
Fenomena Bulan Merah Darah Muncul di Malam Ramadhan 2025, Pertanda Apa?
Viral Lumpur Lapindo di Sidoarjo Berhenti Menyembur, Begini Penjelasan Pakar