Liburan Akhir Tahun Berujung Duka, Pemulangan Jenazah Dua Wisatawan asal Gresik Ditanggung Hotel Minakjinggo Glenmore

NARASIBARU.COM - Dua tamu Hotel Minakjinggo Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur, yang tewas tenggelam di kolam renang telah dipulangkan ke Kabupaten Gresik.

Jenazah DAH (10) dan MTC (33), dua wisatawan yang menikmati liburan akhir tahun di Banyuwangi dipulangkan ke daerah asalnya menggunakan ambulans dari Rumah Sakit Bhakti Husada (RSBH) Krikilan, Glenmore.

Begitu mengetahui dua tamunya mengalami musibah tenggelam di kolam renang, pihak Hotel Minakjinggo Glenmore langsung melarikannya ke RSBH Krikilan.

Baca Juga: Keluarga Besar Universitas Internasional Semen Indonesia Berduka, Dua Anggota Rombongan Tewas Tenggelam di Banyuwangi

Namun setelah sampai di rumah sakit kedua korban yang merupakan tante dan keponakan itu dinyatakan telah meninggal dunia.

Kapolsek Glenmore AKP Satrio Wibowo menegaskan, pihak Hotel Minakjinggo Glenmore menanggung biaya akibat kematian dua tamu hotel asal Gresik itu.

"Pihak Hotel Minakjinggo telah melakukan komunikasi awal dengan pihak keluarga korban dan menyampaikan ikut bela sungkawa dan akan menanggung  segala biaya akibat insiden tersebut, seperti biaya rumah sakit dan ambulans," terang AKP Satrio Wibowo.

Baca Juga: Innalillahi! Musibah 2 Korban Tenggelam di Kolam Renang Hotel Minak Jinggo Glenmore Banyuwangi, Polisi Jelaskan Kronologisnya

Tamu Hotel Minakjinggo Glenmore yang meninggal dunia itu langsung disucikan di RSBH Krikilan sebelum dibawa pulang menuju Kabupaten Gresik.

"Tante dan keponakan yang tewas tenggelam ketika berenang di Hotel Minakjinggo Glenmore dikebumikan di TPU tempat tinggalnya," tambah Kapolsek Glenmore.

Pihak keluarga korban menerima atas musibah yang merenggut dua anggota keluarga mereka yang tewas ketika menjalani liburan akhir tahun di Banyuwangi.

Baca Juga: Niat Liburan ke Banyuwangi, Seorang Bocil dan Tante Tenggelam di Kolam Renang Hotel Minak Jinggo

"Keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan tidak menuntut proses hukum. Mereka juga membuat surat penolakan autopsi," pungkas AKP Satrio Wibowo.***