Kritik merupakan sesuatu yang sangat bagus, mampu memberikan evaluasi guna memperbaiki kesalahan yang ada. Namun, apabila kritik yang dilontarkan menggunakan cara yang salah, apa yang akan terjadi?
Yang akan terjadi adalah korban (target kritik) akan merasa gagal dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Selain itu, target yang dijadikan bahan kritik juga akan menjadi tidak percaya diri, karena merasa dirinya selalu terlihat kurang.
Oleh karena itu, diperlukan strategi dan cara yang tepat bagi yang menyampaikan ataupun yang menerima kritik. Isi kritikan juga sebaiknya yang berhubungan dengan topik permasalahan, bukan yang menyangkut masalah pribadi.Baca Juga: Kritik Mahasiswa diAnggap Radikal! Ini Alasannya
Nah, lalu bagaimana si cara agar kritikan yang hendak kamu sampaikan dapat diterima baik oleh si penerima? Simak pembahasan berikut.
Memberikan apresiasi
Sebelum memberikan kritik, berikan apresiasi terlebih dahulu pada yang dituju. Hal ini akan mmeberikan kesan “menghargai”. Jangan lupa juga diakhir kritik berikan pujian kembali. Siapa si yang ga suka di puji?
Pasti kamu juga suka kan? Oleh karena itu, berikanlah pujian atas setiap hal yang dilakukan orang lain. Tidak bisa dipungkiri jikalau setiap orang menyukai pujian.
Situasi dan kondisi
Sebelum memberikan kritik terhadap orang lain, perhatikan situasi dan kondisi di lingkungan terlebih dahulu. Jangan pernah sekali-kali memberikan kritik di depan ramai orang. Karena si target akan merasa dihina dan dipermalukan. Tujuan akan tercapai apabila situasi dan kondisi lingkungan kondusif.
Satu hal yang perlu di garis bawahi kembali, kritik dilakukan secara personal, apabila dirasa masalah yang ada tidak ada hubungannya dengan pihak ketiga atau orang lain, maka lakukan secara empat mata.
Hilangkan kebiasaan buruk dengan beranggapan “saya hanya mengkriitik, saya ga bermaksud untuk mempermalukan di depan banyak orang, salah siapa terlalu bawa perasaan”.
Eitss, tidak boleh dan haram untuk dilakukan ya! Setiap orang juga mempunyai perasaan.
Fakta
Kritik yang disampaikan harus sesuai dengan fakta, bukan berasal dari “katanya”. Ingat prinsipnya, kritik berbeda dengan nyinyir. berbeda pula dengan gosip. Biasakan untuk mencari kebenearan terlebih dahulu sebelum mengutarakan opini atau kriitik. Pastikan berasal dari sumber yang dapat dipercaya (akurat)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kabarbuana.com
Artikel Terkait
Korban Penipuan Kacab Maybank Rp30 Miliar Meninggal Dunia, Depresi Berujung Serangan Jantung
Berkedok Ritual, Dukun Cabul di Serang Setubuhi Wanita yang Terjerat Utang
Fenomena Bulan Merah Darah Muncul di Malam Ramadhan 2025, Pertanda Apa?
Viral Lumpur Lapindo di Sidoarjo Berhenti Menyembur, Begini Penjelasan Pakar