Mengenang Perintah Rizal Ramli Kepada Luhut Binsar Panjaitan, Jangan Lupa Kacang Sama Kulitnya

NARASIBARU.COM – Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Selasa (02/1/2024). Rizal Ramli sempat menjalani perawatan selama dua bulan akibat sakit kanker pankreas stadium 4.

Menurut rencana jenazah Rizal Ramli akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut Jakarta, Kamis (04/01/2024) besok.

Banyak tokoh termasuk Presiden Jokowi menyampaikan pesan duka dan kehilangan atas kepergian aktivis dan ekonom kritis yang telah beberapa kali menduduki jabatan di pemerintahan ini.

Baca Juga: Blunder Saat Debutnya Bersama Timnas, Justin Hubner Akui Masih Sulit Adaptasi Formasi Baru

Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) menyempatkan diri untuk hadir di rumah duka.

Rizal Ramli sempat menjadi Menko Kemaritiman pada periode pertama kepemimpinan Jokowi sebelum kemudian terkena reshuffle kabinet.

Rizal Ramli juga dikenal sebagai tokoh yang kerap melayangkan kritik kepada pemerintahan. Di sisi lain, Luhut Binsar Pandjaitan sering menyampaikan pembelaan atas nama pemerintah.

Kedua tokoh ini sering dipersepsikan sebagai dua orang yang berseberangan. Hal ini diakui oleh Luhut dalam momentum ulang tahunnya yang ke-76 belum lama berselang.

Jika ditelusuri, sebenarnya keduanya telah menjalin hubungan sejak lama. Perkenalan keduanya sudah dimulai sejak Luhut masih menjabat Komandan Diklat.

Baca Juga: Sejumlah Bendera PDI Perjuangan di Purworejo Dirusak

“Saya sebenarnya sudah mengenal Bang Luhut sejak beliau masih menjadi Komandan Diklat di Bandung,” tulis Rizal Ramli dalam buku Luhut Binsar Panjaitan Menurut Kita-Kita.

Menurut pengakuan Rizal dalam buku tersebut, ia telah mengenal beberapa anggota keluarga Luhut. Mereka telah bersahabat ketika Rizal masih kuliah di ITB.

“Namun perkenalan intensif baru terjadi sejak kami sama-sama menjadi anggota Kabinet Persatuan Nasional dalam pemerintahan Gus Dur,” tutur Rizal dalam tulisan berjudul Jangan Kacang Lupa Kulit.