NARASIBARU.COM - Bayi laki-laki yang ditemukan warga Banyuwangi, Jawa Timur membuat semua warga kaget.
Bahkan saat ditemukan itu, orang tua bayi tersebut meninggalkan surat wasiat yang ditaruh di dalam kardus.
Bayi tanpa busana yang ditemukan itu diduga sengaja dibuang oleh orang tuanya di dekat Pondok Pesantren Minhajut Thullab Muncar, Banyuwangi.
Kertas itu berada di dalam kardus, di samping kain yang digunakan sebagai selimut bayi. Kertas tersebut berisi surat wasiat yang diduga ditulis oleh orangtua si bayi malang itu.
"Ada surat wasiat isinya panjang, kemungkinan dari orangtua sang bayi," kata saksi penemuan bayi, Ahmad Syifa Nailul Wafar, pada Minggu (7/1/2024).
Surat tersebut mewasiatkan kepada siapa saja penemu bayi untuk dapat mengantarkannya ke Pondok Pesantren.
Tak hanya memberikan wasiat untuk dititipkan ke pondok, orangtua si bayi mungil itu juga sudah memberikan nama kepada sang bayi, agar kelak gampang dicari.
Dalam surat tersebut juga tertulis alasan orangtua membuang sang jabang bayi. Yakni karena alasan ekonomi.
Baca Juga: Menko PMK Genjot Transformasi Digital
Surat yang diduga kuat ditulis oleh orangtua bayi itu juga menerangkan hari lahir sang bayi. Dalam surat tersebut tertulis jika bayi laki-laki itu lahir pada Jumat (5/1/2024).
Diketahui, seorang bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan warga di depan sebuah toko di Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur.
Bayi mungil itu ditemukan di dalam kardus yang diletakkan di pinggir jalan raya KH. Abdul Mannan, selatan Pondok Pesantren Minhajut Thullab, pada Minggu (7/1/2024) sekira pukul 17.35 Wib.
Baca Juga: Tim Ekonomi Pemprov Jatim Jajaki Kerjasama Dengan IsDB, Gubernur Jatim Beberkan Manfaatnya
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: adatah.com
Artikel Terkait
Diduga tak Tahan Nafsu, Andriansyah Nekat Perkosa Nenek-nenek Lansia Saat Mencuci di Pemandian Umum
VIRAL Prabowo Usir & Tak Izinkan Wartawan Liput Pidatonya di Danantara, Kenapa?
Oknum Polisi Rampok Minimarket di Pati, Ancam Bunuh Karyawan Pakai Celurit
Cerita Detik-detik Mencekam Ketua Komnas HAM Papua Ditembaki KKB: Kami Ditembaki dari Seberang Sungai