JP Radar Kediri-Hujan deras yang mengguyur Kediri Rabu (10/1) sore lalu membuat sungai Hardisingat di Dusun Krapyak, Desa Jati, Tarokan, meluap. Akibatnya, tanggul sungai tersebut jebol dan membuat sedikitnya tiga hektare tanaman terendam air bah.
Informasi yang dihimpun koran ini menyebutkan, hujan deras mengguyur Kecamatan Tarokan sejak sekitar pukul 17.30. Hingga pukul 20.30, intensitas hujan di wilayah barat Bumi Panjalu itu masih tetap tinggi. “Hujan merata dari hilir sampai hulu, yang parah di bagian hulu. Desa Jati itu mendapat kiriman air dari lereng Wilis, jadi debit airnya banyak,” kata Kasi Pemerintahan Desa Jati Samsul.
Malam itu juga, debit air sungai Hardisingat yang melewati Desa Jati langsung naik drastis. Sekitar pukul 21.00, tanggul sungai sepanjang tiga meter di sana jebol. “Tanggul jebol juga karena selama kemarau panjang tanahnya kering. Terkena hujan jadi mudah ambrol,” lanjut Samsul sembari menyebut tanggul jebol karena banyak tanah yang dilubangi tikus.
Kondisi tersebut diperparah dengan banyaknya material bebatuan dan bambu yang terbawa air bah. Sehingga, tersangkut di tanggul dan memicu air bah meluap. Air langsung menggenangi lahan pertanian di sekitar tanggul seluas sekitar tiga hektare.
Baca Juga: Caleg di Kota Kediri Belum Laporkan Dana Kampanye
Sebagian tananam padi milik petani di sana terendam. “Ini padi yang baru ditanam, jadi tidak apa-apa,” papar Samsul sembari menyebut air bah mulai surut kemarin pagi.
Sementara itu, untuk mencegah air meluap lagi, kemarin pemerintah desa langsung menutup tanggul yang jebol. Mereka mengambil karung pasir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri untuk menambal tanggul tersebut.
Setelah diukur, sedikitnya dibutuhkan seribu karung, 40 sesek sebagai pelapis, dan 100 patok dari BPBD agar tanggul lebih kuat lagi. “Besok (hari ini, Red) warga akan kerja bakti menutup tanggul menggunakan karung pasir dan sesek,” jelas Samsul sembari menyebut penambalan tanggul juga dibantu alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kediri.
Untuk diketahui, selain di Desa Jati, air sungai di Desa Gambyok, Grogol juga meluap Rabu malam lalu. Akibatnya, tanaman di sekitar sungai juga terendam air bah. Sayangnya, hingga berita ini ditulis masih belum diketahui pasti luasan tanaman yang terdampak.
Baca Juga: Kemarau Panjang Bikin Petani Padi Di Kabupaten Kediri Galau, Ini yang Mereka Pilih
“Yang baru tanam (padi) bibitnya keseret air banjir. Kalau yang saya garap ini jadi mundur tanam padi nya karena banjir. Soalnya ngluku (membajak sawah, Red) jadi sulit,” beber Wahyudi, 45, warga setempat.
Terpisah, Kalaksa BPBD Kabupaten Kediri Stefanus Djoko Sukrisno yang dikonfirmasi terkait bencana di Desa Jati, Tarokan dan Desa Gambyok, Grogol membenarkannya. Pria yang akrab disapa Djoko ini menyebut BPBD langsung turun ke lokasi untuk melakukan pendataan. “Kami beri rekomendasi dan siapkan material untuk perbaikan tanggul,” jelas Djoko.
Dikatakan Djoko, hujan deras Rabu malam lalu juga membuat 70 rumah di Dusun Sumbersari, Desa Kedungsari, Tarokan terendam air bah setinggi sekitar 30 sentimeter. Meski demikian, air tidak sampai masuk ke dalam rumah warga. “Luapan air bah terjadi karena sungai di Desa Gebangkerep tersumbat. Akibatnya air tumpah dan masuk ke Dusun Sumbersari,” jelas Djoko sembari menyebut air langsung surut kemarin.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarkediri.jawapos.com
Artikel Terkait
Korban Penipuan Kacab Maybank Rp30 Miliar Meninggal Dunia, Depresi Berujung Serangan Jantung
Berkedok Ritual, Dukun Cabul di Serang Setubuhi Wanita yang Terjerat Utang
Fenomena Bulan Merah Darah Muncul di Malam Ramadhan 2025, Pertanda Apa?
Viral Lumpur Lapindo di Sidoarjo Berhenti Menyembur, Begini Penjelasan Pakar