Nonton K-Drama, Dua Remaja di Korea Utara Dijatuhi Hukuman Kerja Paksa

- Jumat, 19 Januari 2024 | 13:01 WIB
Nonton K-Drama, Dua Remaja di Korea Utara Dijatuhi Hukuman Kerja Paksa

KLIKANGGARAN— Korea Utara jatuhi hukuman 12 tahun kerja paksa kepada dua remaja laki-laki.

Hal itu ditengarai karena dua remaja tersebut kedapatan menonton K-Drama yang masuk dalam daftar larangan di Korea Utara.

Hiburan Korea Selatan, termasuk TV, dilarang di Korea Utara

Dilansir dari BBC News, rekaman langka yang diperoleh BBC Korea menunjukkan Korea Utara secara terbuka menjatuhkan hukuman 12 tahun kerja paksa kepada dua remaja laki-laki karena menonton K-drama.

Rekaman tersebut, yang diduga direkam pada tahun 2022.

Baca Juga: Vidi Aldiano Tertangkap Kamera Menahan Sakit Saat jadi Juri, Bagaimana Sebenarnya Kondisi Kankernya Terkini?

Dalam tayangan itu, memperlihatkan dua anak laki-laki berusia 16 tahun diborgol di depan ratusan siswa di sebuah stadion luar ruangan.

Video tersebut juga menunjukkan petugas berseragam menegur anak-anak tersebut karena tidak merenungkan kesalahan mereka secara mendalam.

Meskipun demikian, beberapa orang bersedia mengambil risiko hukuman berat untuk mengakses K-drama, yang memiliki penonton global yang besar.

Rekaman seperti ini jarang terjadi, karena Korea Utara melarang foto, video, dan bukti kehidupan lainnya di negara tersebut bocor ke dunia luar.

Baca Juga: Rebecca Klopper hadiri Sidang Vonis Penyebar Video Syurnya, Penampilannya jadi Sorotan

Video ini dibagikan kepada BBC oleh South and North Development (Sand), sebuah lembaga penelitian yang bekerja dengan pembelot dari Utara.

Hal ini menunjukkan pihak berwenang akan bertindak lebih keras terhadap insiden semacam itu. Video tersebut dilaporkan telah didistribusikan di Korea Utara untuk pendidikan ideologi dan untuk memperingatkan warga agar tidak menonton "rekaman dekaden".

Dalam video tersebut menampilkan suara narator yang mengulangi propaganda negara.
“Budaya rezim boneka busuk telah menyebar bahkan hingga ke kalangan remaja,” kata suara tersebut, yang merujuk pada Korea Selatan. “Mereka baru berusia 16 tahun, tapi mereka menghancurkan masa depan mereka sendiri,” tambahnya.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: klikanggaran.com

Komentar