KLIKANGGARAN --Menumpuk senjata dan amunisi di Ukraina tidak masuk akal karena kemampuan pasukan Rusia untuk secara efektif mengidentifikasi dan menyerang lokasi tersebut, demikian yang diakui juru bicara angkatan udara Kiev.
Yury Ignat juga memperingatkan bahwa jet tempur F-16 buatan AS bisa menjadi "sasaran yang bagus" bagi Moskow jika disuplai ke Ukraina.
Kiev semakin banyak mengeluh tentang kurangnya pasokan amunisi dari Barat dalam beberapa bulan terakhir. Namun, berbicara kepada media lokal Focus pada hari Sabtu, Ignat mengatakan bahwa militer Ukraina tidak akan mampu menumpuk jumlah besar amunisi apa pun, karena ancaman bahwa amunisi tersebut akan segera dihancurkan oleh Rusia.
"Kami tidak bisa mengambil jumlah rudal yang besar," kata Ignat, berkomentar tentang persediaan untuk sistem pertahanan udara.
Baca Juga: Jika Ukraina Kalah, Rusia Dapat Menguasai 30 Persen EKspor Global Gandum
"Seseorang harus menyimpannya di suatu tempat dan musuh akan mengetahuinya lebih awal atau lebih lambat," kata Ignat sebagaimana dikutip Russia Today.
Juru bicara angkatan udara ini juga mengakui bahwa "tidak masuk akal untuk menempatkan gudang amunisi lengkap di Ukraina" karena intelijen Rusia efektif dalam mengidentifikasi lokasi tersebut.
Hal ini juga berlaku untuk jet tempur F-16, katanya, dengan bertanya: "Apakah mereka hanya akan tiba di sini dan menjadi sasaran yang bagus bagi musuh?"
Negara-negara Barat mengumumkan pembentukan koalisi untuk membantu Ukraina memperoleh jet tempur F-16 dan melatih pilot untuk mengoperasikan pesawat tempur tersebut tahun lalu, dan pengiriman pertama diharapkan pada akhir 2024.
Belanda dan Denmark memimpin upaya ini, dengan janji untuk menyumbangkan hingga 61 pesawat. Pada awal Januari, Ignat memperingatkan bahwa mengoperasikan pesawat tempur buatan AS dan era Soviet akan menjadi tantangan yang "sangat sulit" bagi pasukan Ukraina.
Berbicara pada hari Sabtu, juru bicara angkatan udara juga mengakui bahwa pertahanan udara Ukraina tetap tidak efektif melawan kemampuan serangan Rusia terlepas dari persediaan Barat, dengan mengacu pada jumlah besar rudal S-300 yang dimiliki Moskow, yang membuatnya tidak mungkin untuk menembak semuanya.
Sistem S-300 buatan Uni Soviet ini secara utama dirancang untuk pertahanan udara dan mampu mengintersep rudal jelajah dan balistik serta menembak jatuh pesawat. Pada saat yang sama, sistem ini juga berpotensi digunakan untuk menyerang target darat.
Menteri Pertahanan Kiev, Rustem Umerov, menyatakan awal bulan ini bahwa militer negaranya menghadapi kekurangan amunisi yang “sangat nyata”. Di tempat lain, media Barat seperti Washington Post, El Pais, dan Die Welt menggambarkan kekurangan amunisi yang parah bagi pasukan Ukraina di garis depan.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: klikanggaran.com
Artikel Terkait
Korban Penipuan Kacab Maybank Rp30 Miliar Meninggal Dunia, Depresi Berujung Serangan Jantung
Berkedok Ritual, Dukun Cabul di Serang Setubuhi Wanita yang Terjerat Utang
Fenomena Bulan Merah Darah Muncul di Malam Ramadhan 2025, Pertanda Apa?
Viral Lumpur Lapindo di Sidoarjo Berhenti Menyembur, Begini Penjelasan Pakar