Bikin Hoaks Dibegal di Gianyar, Karyawan Toko Modern Diperiksa Polisi, Ini Hasilnya Setelah Diperiksa

- Senin, 22 Januari 2024 | 09:31 WIB
Bikin Hoaks Dibegal di Gianyar, Karyawan Toko Modern Diperiksa Polisi, Ini Hasilnya Setelah Diperiksa

GIANYAR, Radar Bali.id-  Sempat viral di media sosial, seorang pria mengaku menjadi korban begal di jalan. Dalam unggahan tersebut, pria tersebut mewanti-waniti agar berhati-hati saat melintasi jalan Batubulan, Tohpati, dan Singapadu Gianyar,  karena adanya aksi begal.

Dalam unggahan itu, pria tersebut juga menyertakan foto jari tangannya yang luka dan disebut akibat perbuatan pelaku begal.

Dia mengaku dibegal di daerah Singapadu saat pulang kerja dari Indomart pukul setngah 12 malam. Dalam keterangannya dia mengaku dipepet 2 orang pengendara yang mengeluarkan sajam. Kabar itu kemudian diunggah ulang oleh sejumlah akun media sosial lain hingga akhirnya viral.

Baca Juga: Tim Cyber Polda Bali Pelototi Hoaks dan Ujaran Kebencian Jelang Nataru dan Pemilu 2024

 Terkait viralnya unggahan itu, polisi Polsek Sukawati, Gianyar langsung bergerak cepat melakukan penelusuran. 

Kapolsek Sukawati, Kompol I Wayan Johni Eka,  mengatakan, pihaknya langsung melakukan penyelidikan dan mengumpulkan sejumlah informasi.

Hingga akhirnya polisi menemukan tempat kerja pria tersebut di sebuah Indomart di kawasan Gianyar. Pria tersebut berinisial SH, 26 berasal dari  Kampung Pesisir, Desa Mlandingan Kulon, Kecamatan Mlandingan, Situbondo, Jawa Timur.

Dari pemeriksaan yang dilakukan polisi, ternyata pria tersebut hanya mengarang cerita. "Korban selaku karyawan Indomaret Ini awalnya mengarang cerita seolah-olah dibegal namun setelah didesak petugas baru mengakui bahwa itu tidak benar alias hoaks," katanya Minggu (21/1/2024).

Kepada polisi, dia menjelaskan bahwa sesungguhnya luka pada jari tangannya  tersebut adalah karena korban berkelahi di jalan raya di wilayah Angantaka, Abiansemal, Badung.

Dia berkelahi dengan orang yang dicurigai dari perguruan silat KS dengan perguruan PM. Kejadian itu terjadi saat dirinya dalam perjalanan ke Ubung hendak latihan pencak silat memakai jaket berisi tulisan persaudaraan silat SHT. 

"Korban menjelaskan bahwa dirinya hanya sempat membuat status di WA dengan foto jarinya yang berdarah, namun tidak tahu siapa yang meng-upload di media sosial (medsos) dengan keterangan begal sampai viral,” tutur Kompol I Wayan Johni Eka .

Dan,  keterangan korban di  awal hanya karangan saja mengikuti alur yang ada di media sosial. Atas kejadian ini korban meminta maaf yang sebesar besarnya kepada netizen sehingga membuat resah masyarakat. 

Atas perbuatannya itu, SH kini dimintai keterangan di Ruang Unit Reskrim Polsek Sukawati. "Kami meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar di medsos, terlebih jika informasi tersebut belum dapat dipertanggungjawabkan atau belum tentu kebenarannya," tandasnya. [*]

 

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarbali.jawapos.com

Komentar

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini