KLIKANGGARAN -- Dalam sebuah pernyataan yang menggugah, Paus Fransiskus menyebut kerakusan sebagai salah satu dosa yang paling serius, dengan alasan dampaknya yang merusak terhadap planet ini.
Paus Fransiskus menegaskan bahwa meskipun menikmati makanan adalah hal yang wajar, manusia telah mengembangkan kebiasaan tidak bersahaja dalam hal makanan.
Paus Fransiskus sebelumnya telah memperingatkan bahwa dunia yang kita kenal saat ini sedang "runtuh dan mungkin mendekati titik puncaknya" di tengah pesatnya perubahan iklim dan kurangnya tindakan dari pemimpin global.
Pemimpin umat Katolik itu bahkan menyebut negara-negara maju di Barat sebagai penyebab utama krisis ini.
Baca Juga: Sinopsis My Happy Ending Episode 10: Badai untuk Sae Jon Tak Ada Hentinya
Dalam Audiensi Umum mingguannya pada hari Rabu, Paus Fransiskus berpendapat bahwa dari sudut pandang sosial, kerakusan "mungkin merupakan sifat buruk paling berbahaya yang membunuh planet ini."
Ia dengan tegas mengutuk "kegigihan kita dalam menyerang, selama beberapa abad terakhir, terhadap kebaikan bumi."
Paus Fransiskus menyoroti bahwa dengan semakin mengadopsi sikap predator terhadap makanan dan sumber daya dalam arti yang lebih luas, manusia telah "mengabaikan nama manusia" dan malah menjadi "konsumen."
Ia mencatat bahwa semakin banyak orang yang tampaknya memiliki hubungan yang tidak seimbang dengan makanan, yang berujung pada gangguan makan yang "sebagian besar berkaitan dengan siksaan jiwa dan raga."
Dalam Anjuran Apostoliknya pada bulan Oktober, Paus Fransiskus menulis bahwa konsekuensi perubahan iklim dalam bentuk "fenomena cuaca ekstrem" semakin sulit untuk diabaikan.
Ia juga menolak anggapan bahwa negara-negara miskin memikul tanggung jawab terbesar atas pemanasan global, dengan menyatakan bahwa "emisi per individu di Amerika Serikat dua kali lebih besar dibandingkan emisi individu yang tinggal di Tiongkok, dan sekitar tujuh kali lebih besar daripada rata-rata negara-negara termiskin."
Pernyataan Paus Fransiskus ini mengingatkan kita akan pentingnya mengubah sikap kita terhadap makanan dan sumber daya alam, serta perlunya tindakan kolektif untuk melindungi planet ini dari kerusakan yang lebih lanjut.
Paus juga menyesalkan kurangnya minat negara-negara ekonomi besar untuk mengatasi situasi ini.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: klikanggaran.com
Artikel Terkait
Senyum Hasto di Sidang Perdana Kasus Dua Perkara
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Bayah Banten, Tidak Berpotensi Tsunami
Hajar Maling Jemuran hingga Pindah Alam, 4 Orang Jadi Tersangka dan Terancam 7 Tahun Penjara
Jenazah Mantan Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba Dimakamkan di Halmahera Selatan