AS dan Inggris Serang 36 Sasaran di 13 Lokasi di Yaman sebagai Balasan atas Serangan Houthi

- Minggu, 04 Februari 2024 | 08:00 WIB
AS dan Inggris Serang 36 Sasaran di 13 Lokasi di Yaman sebagai Balasan atas Serangan Houthi

KLIKANGGARAN -- Amerika Serikat dan Inggris melakukan serangkaian serangan gabungan yang diluncurkan dari udara dan laut terhadap setidaknya 36 sasaran di 13 lokasi di Yaman, sebagaimana diumumkan Komando Pusat AS pada hari Sabtu, dilansir RT.com.

Serangan Amerika Serikat dan Inggris ini dilakukan sebagai balasan atas serangan Houthi terhadap kapal-kapal AS dan Inggris serta pelayaran komersial internasional.

Operasi gabungan Amerika Serikat dan Inggris itu menggunakan rudal Tomahawk yang diluncurkan dari kapal Angkatan Laut AS, dan pesawat pembom F/A-18 dari kapal induk USS Eisenhower.

Sasaran yang diserang antara lain fasilitas penyimpanan bawah tanah, pusat komando dan kendali, sistem rudal, tempat penyimpanan dan operasi pesawat nirawak (UAV), radar, serta helikopter.

Baca Juga: Sinopsis Doctor Slump Episode 3: Menggemaskan, Yeo Jeong-Woo (Park Hyung-Sik) dan Nam Ha-Neul (Park Shin-Hye) Semakin Dekat!

Tujuannya adalah untuk melemahkan kemampuan militer Houthi yang selama ini digunakan melancarkan serangan terhadap armada AS dan Inggris di perairan Yaman, serta kapal-kapal komersial internasional lainnya.

Sebelumnya pada hari yang sama, enam lokasi di Yaman juga diserang AS. Lokasi-lokasi itu diduga berisi rudal jelajah Houthi yang akan diluncurkan ke kapal-kapal di Laut Merah.

Sebagai tanggapan atas serangan ini, juru bicara senior kelompok Houthi Mohammed al-Bukhaiti menyatakan mereka bersiap "menghadapi eskalasi dengan eskalasi." Ia menegaskan operasi militer melawan "entitas Zionis" akan terus berlanjut hingga agresi terhadap Gaza berhenti.

Serangan balasan AS dan Inggris ini terjadi setelah mereka melakukan serangkaian serangan udara di Irak dan Suriah pada Jumat, sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak pekan lalu yang menewaskan tiga tentara AS di Yordania.

Dengan demikian ketegangan di kawasan Teluk semakin memuncak akibat saling serang yang terus berlanjut antara koalisi Barat dan kelompok militan pro-Iran.***

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: klikanggaran.com

Komentar