Tewasnya Anak Yatim Diduga Dianiaya Polisi, Massa Geruduk Polres Asahan: Tak Terima Korban Disebut Positif Narkoba

- Kamis, 13 Maret 2025 | 10:55 WIB
Tewasnya Anak Yatim Diduga Dianiaya Polisi, Massa Geruduk Polres Asahan: Tak Terima Korban Disebut Positif Narkoba


NARASIBARU.COM -
Aksi Solidaritas, Save Pandu Siregar, Ungkap Keadilan tulisan spanduk yang dibawa oleh Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Asahan dan Pelajar merupakan aksi damai seribu lilin menerangi Mapolres Asahan, Rabu (12/03/2025) malam, sekitar pukul 20.30 Wib hingga selesai.

Aksi damai seribu lilin merupakan bentuk dukungan buntut dari kasus tewasnya seorang pelajar yang bernama Pandu Brata Syahputra Siregar (18) yang diketahui merupakan anak yatim piatu, diduga tewas setelah mendapat perlakuan penganiayaan oleh oknum diduga polisi. Pantauan awak Media, massa yang bergerak dari tugu Pancasila Universitas Asahan memasuki pintu gerbang Polres Asahan dengan tertib dan mendapat pengawalan Personil Polres Asahan.

Dalam Aksinya Ketua Orasi menyampaikan harapan dan keinginan agar Polisi benar-benar dapat lebih profesional dalam mengungkap ke publik apa sebenarnya yang terjadi dengan korban yang diduga telah dianiaya oleh oknum yang diduga Polisi.

"Kami hadir malam ini sebagai wujud solidaritas atas meninggalnya adik dan saudara kami yang bernama Pandu Brata Syahputra Siregar, dan aksi damai ini kami lakukan mengingat adanya dugaan penyimpangan informasi yang telah disampaikan oleh Humas Polres Asahan yang menyebutkan, Pandu Brata Syahputra Siregar dinyatakan positif mengkonsumsi narkoba berdasarkan test urin, jelas ini sangat mengada-ada," sebut ketua Orasi.

Masih lanjutnya, "mengingat latar belakang dari Pandu Brata Syahputra Siregar adalah siswa berprestasi dan tidak pernah berbuat yang aneh-aneh apalagi tindakan yang melanggar hukum, adapun kehadirannya dilokasi balap lari hanya sebagai penonton dan berakhir ketakutan saat tiba-tiba kemunculan polisi dan membubarkan kerumunan, untuk itu kita sangat berharap kiranya Polres Asahan dapat lebih terang benderang untuk mengungkap apa sebenarnya yang terjadi berdasarkan fakta dilapangan," ungkap ketua Orasi lagi.

Sementara Supriono Siregar yang mengaku sebagai keluarga korban dalam kesempatannya mengatakan, bahwa dirinya mewakili keluarga menyampaikan rasa terima kasih atas solidaritas dari adik-adik dan rekan-rekan mahasiswa yang telah bersemangat luar biasa, bertindak dan mencari keadilan atas tuduhan yang telah dilemparkan oleh kepolisian terhadap adik kami Pandu Brata Syahputra Siregar, namun seyogianya diantara kita jangan sampai lari dari rel yang telah diniatkan.

"Tujuan aksi damai kita malam ini hadir di halaman Polres Asahan ini, tidak lain untuk bersama mendoakan almarhum Pandu Brata Syahputra, dan almarhum sudah tenang disana maka kita jangan lagi memperkeruh keadaan, untuk itu saya sangat bermohon kita tetap fokus pada intinya yaitu berdoa bersama, dan setelah kegiatan doa bersama selesai marilah kita pulang kerumah kita masing-masing dengan dengan tertib tanpa ada tindakan yang merugikan kita sendiri", kata Supriono Siregar.

Mengakhiri kegiatan Aksi damai, massa yang terdiri dari mahasiswa melakukan doa bersama yang dipimpin oleh koordinator lapangan, dan usai kegiatan doa bersama massa membubarkan diri dengan tertib dari Mapolres Asahan menuju rumah masing-masing, sementara pihak Polres Asahan sendiri tidak ada memberikan keterangan resmi terkait Aksi Damai yang dilakukan oleh GMKI Cabang Asahan dan mahasiswa lainnya serta Pelajar yang hadir.

Sumber: sumut24

Komentar