NARASIBARU.COM - Aksi kekerasan yang menimpa dua petugas keamanan di SMKN 9 Kabupaten Tangerang berbuntut panjang.
Kedua satpam yang diketahui merupakan anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) menjadi korban penusukan yang diduga dilakukan oleh oknum dari sebuah organisasi masyarakat (ormas).
Sebagai bentuk solidaritas, puluhan anggota PSHT melakukan aksi balasan dengan mendatangi sebuah rumah kontrakan yang sebelumnya sempat digunakan sebagai kantor oleh LSM Gerhana. Insiden tersebut terjadi pada Senin sore, 17 Maret 2025 sekitar pukul 16.30 WIB.
Mahmud, pemilik rumah kontrakan yang menjadi sasaran amuk massa, mengaku kecewa atas kerusakan yang terjadi di propertinya.
Ia menjelaskan bahwa rumah tersebut saat ini tidak lagi digunakan oleh LSM Gerhana, melainkan telah disewakan sebagai tempat tinggal.
“Itu sudah lama bukan kantor LSM Gerhana, mereka hanya ngontrak di sana. Tapi tetap saja jadi sasaran,” ujar Mahmud kepada wartawan dikutip Kamis, 20 Maret 2025.
Menurut Mahmud, kerusakan yang ditimbulkan cukup parah. Sejumlah fasilitas di dalam kontrakan hancur, mulai dari kaca jendela, lemari, laptop, hingga komputer. Bahkan kanopi di bagian depan rumah pun ikut dirusak oleh massa.
“Barang-barang saya hancur semua. Sampai sekarang saya belum hitung total kerugiannya, tapi jelas ini sangat merugikan saya,” ungkap Mahmud dengan nada kesal.
Mahmud juga menuding Kepala Desa Pesanggrahan sebagai pihak yang memicu amarah massa. Ia mengaku memiliki bukti video yang memperlihatkan keterlibatan sang kades dalam aksi provokasi.
“Saya minta kepala desa bertanggung jawab atas kerugian yang saya alami. Di video yang saya lihat di Polsek Cisoka, jelas sekali Kades Pesanggrahan yang memprovokasi,” tegas Mahmud.
Peristiwa ini kini dalam penanganan pihak berwajib. Polisi setempat sedang mendalami insiden tersebut guna mencari solusi dan mencegah eskalasi konflik di kemudian hari.
Sumber: poskota
Artikel Terkait
Beredar Pesan Berantai Ungkap Sebab Polisi Grebek Judi Sabung Ayam Gegara Setoran Kurang
Video Call P*rno ke Siswi SMP, Aipda Ihwanudin Ibrahim Dicopot dan Ditahan di Rutan Polres Sikka
4 Ekor Ayam yang Dijadikan Alat Bukti Kasus di Way Kanan Sempat Berkokok Saat Konpers
Kronologi Polisi di Sikka Lecehkan Siswi SMP, VC Pamer Benda Pusaka: Saya Ingin sama Kamu yang Perawan