NARASIBARU.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpotensi ditinggalkan koalisi pendukung pemerintah jika masih cawe-cawe pada Pilpres 2024.
“Sangat berpotensi (ditinggal), apalagi sudah mendekati waktu akhir jabatan dari Pak Jokowi,” kata Founder KedaiKOPI, Hendri Satrio kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (12/5).
Hensat, sapaan Hendri Satrio memandang, dinamika politik menjelang Pemilu 2024 semakin cair dan dinamis. Sehingga kepentingan antar parpol pun bisa saja berbeda. Tak terkecuali parpol parpol yang saat ini mendukung pemerintahan Jokowi.
“Anggaplah kalau ada dua putaran pilpres, akhir Juni konstelasi akan berubah (yang awalnya mendukung bisa jadi lawan),” kata Hensat.
Atas dasar itu, Hensat menyarankan Jokowi tetap menjaga relasan dengan semua parpol, termasuk yang di luar pemerintahan. Pasalnya, setelah tidak menjabat Presiden, mantan Walikota Solo itu akan kembali menjadi petugas partai di PDIP.
“Jadi ya dihormati saja kedaulatan masing-masih. Parpol menghormati Jokowi sebagai Presiden, kepala pemerintahan dan kepala negara. Pak Jokowi juga menghargai kedaulatan parpol,” pungkasnya.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Kecam Serangan KKB ke Kepala Komnas HAM, Komisi I DPR Minta TNI-Polri Tindak Tegas
Pintu Masuk Pencopotan Wapres Gibran: Cacat Etik dan Hukum Lahir dari Putusan MK?
Geram Gibran Diminta Mundur, Teddy Gusnaidi Beri Pembelaan: Apakah Kalau Mau Jadi Wakil Presiden Harus Berpengalaman Jadi Wapres?
Tuntutan Pergantian Wapres Harus Ditanggapi Serius Presiden, Itu Pak Try, bukan Purnawirawan Kelas Abal-abal