NARASIBARU.COM -Dana Hasil Ekspor (DHE) dari eksportir asal Indonesia senilai Rp2.478 triliun atau sekitar 90 persen DHE, disembunyikan atau disimpan di sistem perbankan Singapura.
Temuan itu didasarkan pada hasil kalkulasi CNBC Indonesia Intelligence Unit (CIIU).
Executive Director CIIU, Muhammad Ma’ruf, mengibaratkan perekonomian Indonesia kurang darah akibat dihisap vampir, karena kehilangan 50 persen lebih tambahan potensi cadangan devisa, hingga membuat bank sentral sulit menstabilkan rupiah.
"Perbankan terpaksa menetapkan suku bunga tinggi pada nasabah kredit, akhirnya rakyat lebih sulit mencari pendanaan murah untuk memulai atau mengembangkan usaha," tegasnya, seperti dikutip redaksi melalui keterangan tertulis, Minggu (23/7).
Kegemaran eksportir menyimpan dana di perbankan luar negeri membuat surplus perdagangan tidak membekas bagi rakyat Indonesia.
Menurutnya, solusi atas fenomena itu, UU No 1999 tentang sistem devisa yang merupakan warisan IMF dan sudah tidak relevan dengan perkembangan global yang cenderung protektif terhadap sumber daya domestik, baik sektor usaha maupun keuangan, perlu direvisi.
"Semua elemen bangsa hendaknya merumuskan konsep dan program finansial deepening, sebagai jalan tengah untuk mengendalikan kedaulatan keuangan RI," pungkasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Sebut Langgar UU TNI, Saiful Mujani: Seharusnya Prabowo Sudah Diproses Pemakzulan
Dirut MIND ID: Holding Ini Seolah-olah Seperti Bapak Angkat
Datang ke Kejagung, Ini 8 Omongan Kontroversial Ahok Soal Pertamina!
Pengamat: Ada “Operasi Solo” Gerakkan Pemakzulan Prabowo!