NARASIBARU.COM -Bakal calon presiden (Bacapres) PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo dianggap melakukan kampanye terselubung dan mempolitisasi agama karena muncul dalam tayangan azan Magrib di stasiun televisi swasta.
"Kalau dilihat dari azan yang disiarkan di RCTI, di mana GP (Ganjar Pranowo) dimunculkan itu jelas kampanye tersembunyi," ujar Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (10/9).
Karena, kata Muslim, Ganjar saat ini posisinya sebagai Bacapres PDIP. Apalagi KPU belum memulai waktu kampanye.
"Jadi azan dengan munculkan wudu dan salat GP (Ganjar Pranowo) di RCTI sebagai kampanye terselubung. Ini mempolitisasi agama," kata Muslim.
Padahal, menurut Muslim, pemerintah kerap kali mengingatkan masyarakat atau siapapun untuk tidak melakukan politik identitas.
"Tapi politisasi agama sebagai alat kampanye malah dikerjakan dalam kasus azan ini. Tindakan RCTI masuk kategori politisasi agama," pungkas Muslim.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Kecam Serangan KKB ke Kepala Komnas HAM, Komisi I DPR Minta TNI-Polri Tindak Tegas
Pintu Masuk Pencopotan Wapres Gibran: Cacat Etik dan Hukum Lahir dari Putusan MK?
Geram Gibran Diminta Mundur, Teddy Gusnaidi Beri Pembelaan: Apakah Kalau Mau Jadi Wakil Presiden Harus Berpengalaman Jadi Wapres?
Tuntutan Pergantian Wapres Harus Ditanggapi Serius Presiden, Itu Pak Try, bukan Purnawirawan Kelas Abal-abal