NARASIBARU.COM -Bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto tampak berhati-hati dalam memasang baliho. Di lokasi tertentu, Prabowo tidak menampilkan wajah Presiden Joko Widodo di dalam baliho.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin melihat ini sebagai strategi untuk bisa menguasai wilayah-wilayah yang pro-Jokowi dan anti-Jokowi.
“Untuk bisa menguasai wilayah-wilayah yang sudah dikuasai Prabowo dan di saat yang sama juga untuk mendapatkan dukungan dari pemilih Jokowi pada 2019 lalu," ujarnya kepada wartawan, Rabu (27/9).
Ujang mengurai, untuk wilayah yang dulu dimenangkan, Prabowo cukup memasang baliho bergambar wajahnya saja. Wilayah ini mencakupi Banten, Jawa Barat, dan Sumatera Barat.
Sementara di wilayah lain yang dimenangi Jokowi, maka Prabowo menempelkan foto presiden bersamanya.
Adapun pada 2019, suara Prabowo di Banten mendapat 4.059.514 suara, sementara Jokowi 2.537.524. Di Sumbar, Prabowo mendapat 2.488.733, sedang Jokowi 407.761. Selisih paling jauh terjadi di Jawa Barat, Prabowo unggul dengan 16.077.446 suara dan Jokowi 10.750.568 suara.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Pintu Masuk Pencopotan Wapres Gibran: Cacat Etik dan Hukum Lahir dari Putusan MK?
Geram Gibran Diminta Mundur, Teddy Gusnaidi Beri Pembelaan: Apakah Kalau Mau Jadi Wakil Presiden Harus Berpengalaman Jadi Wapres?
Tuntutan Pergantian Wapres Harus Ditanggapi Serius Presiden, Itu Pak Try, bukan Purnawirawan Kelas Abal-abal
Ogah Dukung Gibran, PAN Siap Majukan Kader di Pilpres 2029