NARASIBARU.COM - Setiap memasuki tahun politik atau setiap Pemilihan Umum (Pemilu) ada saja Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terlibat politik praktis.
Seperti ASN berpolitik praktis atau tidak menjaga netralitas , sudah bukan menajdi rahasia umum lagi, bahkan ada oknum ASN terang-terangan.
Banyak ditemui oknum ASN yang ikut berpolitik praktis, ditemukan setiap tahun politik. Mulai Pilpres, Caleg hingga sampai Pilkada diseluruh Indonesia.
Seperti belum lama ini, heboh seorang oknum guru yang masih aktif sebagai ASN yang di Tasikmalaya secara mendukung salah satu pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mengingatkan agar ASN menjaga kode etik yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
Dalam aturan tersebut termaktub bahwa ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. ASN pun diamanatkan untuk tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun.
Meskipun sejatinya ASN memang memiliki hak pilih dalam setiap pesta demokrasi yang berlangsung.
Artikel Terkait
Gus Yahya Tantang Rais Aam Makzulkan Dirinya di Muktamar PBNU
Roy Suryo Bersumpah: Demi Allah Lembar Pengesahan Skripsi Jokowi Tidak Ada
Prabowo Perintahkan Audit Empat RS Papua Usai Tragedi Ibu Hamil
Ahmad Ali Terang Benderang Lecehkan Megawati