NARASIBARU.COM - Nama Anies Baswedan semakin santer digadang menjadi kandidat kuat calon gubernur (Cagub) pada perhelatan Pilkada 2024 Jakarta. Teranyar, poros koalisi pengusung Anies Baswedan pada perhelatan Pilkada 2024 Jakarta mulai terlihat.
Sinyal pembentukan poros peyokong Anies Baswedan sebagai Cagub di Pilkada 2024 Jakarta disampaikan oleh PDIP. Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga mengaku pihaknya telah menjalin komunikasi dengan PKB dan PKS terkait pencalonan Anies Baswedan.
Eriko menyebut komunikasi itu masih secara informal untuk membicarakan peluang kerja sama antara PDIP, PKB, dan PKS. “Kalau dari tingkat DPP, kami bersama yang ditugaskan sebagai pengampu.
Pak Sekjen, Hasto Kristianto, saya dan juga Pak Komar. Tentu sudah bicara secara non-formal kepada partai-partai yang mendukung Pak Anies,” kata Eriko kepada awak media, Jakarta, Senin (15/7/2024).
“Ya, itu kami sudah bicara formal. Tapi secara resmi nanti tentunya kami akan membicarakan lagi di dalam,” sambungnya.
Eriko mengatakan partainya mengakui bahwa survei Anies di Jakarta memang masih menjadi yang tertinggi. “Kita harus jujur juga mengakui bahwa memang potensi Pak Anies besar.
Sampai saat ini dari hasil survei-survei yang beredar masih Pak Anies yang tertinggi,” katanya. Kendati demikian, Eriko tak menyangkal bakal sosok Anies Baswedan bukan satu-satunya yang masuk radar Cagub DKI Jakarta.
Pasalnya, kata Eriko, terdapat nama-nama dari internal PDIP turut masuk dalam radar pencalonan kandidat Pilkada 2024 Jakarta seperti Andika Perkasa, Tri Rismaharini, Djarot Saiful Hidayat, dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
“Jujur kalau yang menguat itu ada 5, yang menguat ya, Pak Anies, Pak Ahok, Mas Andika, Bu Tri Risma sama Mas Djarot.
Itu kalau yang kami melihat yang menguat ke arah sana,” jelasnya
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
Kecam Serangan KKB ke Kepala Komnas HAM, Komisi I DPR Minta TNI-Polri Tindak Tegas
Pintu Masuk Pencopotan Wapres Gibran: Cacat Etik dan Hukum Lahir dari Putusan MK?
Geram Gibran Diminta Mundur, Teddy Gusnaidi Beri Pembelaan: Apakah Kalau Mau Jadi Wakil Presiden Harus Berpengalaman Jadi Wapres?
Tuntutan Pergantian Wapres Harus Ditanggapi Serius Presiden, Itu Pak Try, bukan Purnawirawan Kelas Abal-abal