NARASIBARU.COM - Mobil Menteri Hukum Supratman Andi Agtas sempat dihadang mahasiswa Universitas Trisakti saat melintas di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (19/3/2025).
Mobilnya dihentikan saat para mahasiswa itu, menggelar aksi demonstrasi menolak revisi UU TNI.
Supratman turun dari mobil dan berdialog dengan massa aksi.
Ia tampak duduk dengan mahasiswa yang menyampaikan aspirasi mereka terkait RUU TNI yang dijadwalkan akan disahkan dalam rapat paripurna DPR pada Kamis (20/3/2025) ini.
Usai melakukan dialog, Supratman memastikan bahwa tuntutan yang diajukan para mahasiswa itu sudah didengar pemerintah dan DPR RI.
"Apa yang menjadi tuntutan teman-teman, adik-adik mahasiswa itu sudah didengar oleh pemerintah, oleh DPR, bahwa kekhawatiran tadi menyangkut soal kembalinya peran dwifungsi TNI ataupun ABRI di dalam revisi UU TNI sama sekali enggak terlihat," kata Supratman, Rabu (19/3/2025) petang.
Supratman berharap dapat melakukan dialog lebih jauh dengan publik guna menepis kekhawatiran akan kembalinya dwifungsi TNI melalui RUU TNI.
"Saya berharap nanti kita akan dialog lebih jauh lagi karena itu saya sudah sampaikan kepada kawan-kawan, saya akan sampaikan secara langsung bahwa kekhawatiran itu seharusnya tidak terjadi," tuturnya.
Supratman menjelaskan, RUU TNI mengedepankan prinsip supremasi sipil.
Ia mengatakan, TNI akan dibatasi hanya boleh menduduki 14 kementerian/lembaga (K/L).
"Kalau mau di luar yang 14 (K/L) yang ditentukan tadi, ya harus pensiun. Artinya, harus jadi orang sipil. Itu kan artinya supremasi sipil," katanya.
Ia menegaskan, prajurit TNI aktif yang hendak mengisi jabatan sipil di luar 14 kementerian/lembaga tersebut, harus pensiun atau mengundurkan diri dari dinas keprajuritan.
Diketahui, revisi UU TNI dijadwalkan untuk disahkan sebagai Undang-Undang (UU) pada hari ini, Kamis (20/3/2025), melalui rapat paripurna DPR.
Rapat paripurna dikabarkan dimulai pukul 09.30 WIB pagi ini.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono mengatakan, pengesahan paripurna akan digelar setelah dalam pembahasan tingkat I seluruh fraksi menyatakan setuju.
"Jadi RUU TNI sudah rampung tinggal dibawa di tahap II yaitu akan dibacakan di paripurna yang InsyaAllah dijadwalkan besok ya," kata Dave di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/3/2025).
Proses RUU ini dirasa secepat kilat, bahkan sebagian pihak menilai, ada kesan pembahasannya tertutup untuk publik.
Buntutnya, penolakan pun masih nyaring disuarakan publik hingga menjelang pengesahan hari ini.
Rapat paripurna DPR RI hari ini, diketahui akan disambut aksi unjuk rasa.
Sejumlah pengunjuk rasa yang menolak RUU TNI bahkan telah bermalam di Kantor DPR RI, tepatnya di Jalan Gelora, Senayan, Jakarta.
Massa berkumpul sejak Kamis dini hari.
Sejumlah tenda didirikan di halaman pintu masuk Gerbang Pancasila DPR RI.
Mereka mengaku hanya ingin bermalam di DPR RI tanpa melakukan unjuk rasa.
Mereka menunggu matahari terbit, menanti kelompok massa lebih besar yang direncanakan berdemonstrasi mulai pagi ini.
Diketahui sejumlah massa direncanakan menggelar aksi unjuk rasa hari ini, termasuk elemen mahasiswa.
Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengonfirmasi, pihaknya bakal melakukan aksi unjuk rasa menolak pengesahan RUU TNI di depan Gedung DPR RI.
“Hasil konsolidasi tadi malam, BEM SI akan aksi pagi ini pukul 09.30 WIB di DPR RI,” kata Koordinator Media BEM SI Anas Robbani, Kamis, dikutip dari Kompas.com.
Diperkirakan, jumlah massa mahasiswa yang akan merapat ke DPR mencapai 1.000 orang.
Jumlah ini belum termasuk di luar massa mahasiswa.
Sumber: Tribunnews
Artikel Terkait
Memprihatinkan! Rocky Gerung Sentil Prabowo: APBN Defisit, Krisis Sudah di Depan Mata, Janji Kampanye Presiden Cuma Omon-Omon!
Kebut Revisi UU TNI di DPR: Minim Partisipasi Publik, Anggota Dewan Cuma Jadi Tukang Stempel?
Media Asing Soroti Pengesahan RUU TNI, Singgung Dwifungsi Militer Era Orba!
Pengamat: Jokowi Cari Momentum Perkeruh Suasana Jebak Prabowo, TNI dan Rakyat Diadu!