NARASIBARU.COM - Selama sepuluh tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Menteri Keuangan Sri Mulyani terbukti gagal mengelola fiskal dan menciptakan akselerasi pertumbuhan ekonomi.
"Sri Mulyani juga tidak berhasil menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif," kata Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) Anthony Budiawan merespons rancangan APBN 2025, Minggu 23 Maret 2025.
Anthony lalu mempertanyakan ihwal kebijakan fiskal Menteri Keuangan tiga periode itu yang babak belur karena tidak sesuai dengan tema besar APBN 2025.
"Terus kenapa sekarang di masa tahun transisi ini, kebijakan fiskal yang disusun Sri Mulyani, tiba-tiba bisa menjadi super, seolah-olah bisa menjadi penentu masa depan Indonesia, sebagai landasan Indonesia Emas 2045?" tanya Anthony.
Anthony mengurai fakta selama 10 tahun atau periode 2014-2024, tingkat kemiskinan nasional menurut BPS, hanya turun 2,39 persen, dari 10,96 persen (2014) menjadi 8,57 persen (2024).
Kemudian utang pemerintah naik Rp6.071 triliun, dari Rp2.609 triliun (2014) menjadi Rp8.680 triliun (2024), atau naik lebih dari 230 persen.
Angka stunting masih sangat tinggi, mencapai 21,5 persen pada 2023, hanya turun 0,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya, 2022.
"Berdasarkan data-data tersebut, pemerintahan Joko Widodo dan Sri Mulyani terbukti gagal total dalam mengelola fiskal Indonesia," kata Anthony.
Menurut Anthony, jika mengikuti arahan dan strategi kebijakan fiskal dari pihak yang gagal dalam mengelola fiskal, maka hampir dapat dipastikan akan mengulang kegagalan tersebut.
"Artinya, menyerahkan pengelolaan fiskal 2024-2029 kepada Sri Mulyani lagi yang terbukti gagal selama 10 tahun terakhir, maka hampir dapat dipastikan akan gagal juga," tutup Anthony.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Said Didu Sebut Pemerintah dan TNI Masuk Jebakan Geng Solo dan Parcok, TNI jadi Dibenci Rakyat
Daftar Lengkap Pengurus Danantara Resmi Diumumkan, Pengamat: Indonesia Makin Gelap dan Pahit!
VIRAL Surat Minta THR dari Anggota Polisi, Respons Polsek Menteng: Itu Ulah Oknum Saja
Sulit Ganti Menkeu Sri Mulyani? Ekonom: Sangat Menghina Bangsa Indonesia