NARASIBARU.COM - Masuknya nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, sebagai calon wakil presiden untuk Capres PDIP, Ganjar Pranowo, dinilai hanya strategi politik jelang Pilpres 2024.
Pengamat politik Citra Institute, Yusak Farchan, menilai, satu poin hasil Rakernas PDIP itu bisa dipersepsi sebagai strategi tipu daya kepada lawan politik.
"Penyebutan nama AHY pada bursa Cawapres Ganjar juga dapat dimaknai sebagai gimik politik saja," katanya, saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (9/6).
Menurutnya, PDIP dan Partai Demokrat tidak punya sejarah kebersamaan, yang ada justru saling bertolak belakang dalam pemerintahan.
Sebagai bukti, Dekan FISIP Universitas Sutomo itu menunjuk ketegangan antara Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono.
"Sejauh ini komunikasi politik Mega dengan SBY kan belum terlihat cair, sehingga peluang AHY menjadi Cawapres Ganjar sangat kecil," tuturnya.
Karena itu Yusak meyakini munculnya nama AHY pada Rakernas PDIP beberapa waktu lalu sebatas test the water saja.
"Saya tidak melihat keseriusan PDIP menggaet AHY sebagai Cawapres," katanya.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Mundur dari PCO, Hasan Nasbi: Kita Harus Tahu Diri
Punya Alasan Historis, PKS Kasih Sinyal Dukung Prabowo: Insya Allah Bersama Kembali di 2029!
BREAKING NEWS! Hasan Nasbi Mundur dari Jabatan Kepala Komunikasi Presiden
Agen Intelijen Rusia dan Mossad? Connie Sebut 37 Dokumen Rahasia Paling Ngeri terkait Kapolri dan Upaya Bubarkan PDIP