NARASIBARU.COM -Rencana pertemuan PDIP dengan Partai Demokrat merupakan sinyal ancaman dari PDIP terhadap strategi permainan yang tengah dimainkan oleh sel-sel kekuatan politik di lingkaran Istana. Presiden Jokowi saat ini disinyalir tengah bermain mata dengan Gerindra.
Demikian analisa Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) A. Khoiru Umam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (12/6).
Pengamatan Umam, kepungan berbagai kekuatan di lingkaran istana terhadap PDIP makin membuktikan bahwa langkah politik yang selama ini dihitung sebagai hal yang tidak mungkin, kini ternyata mungkin terjadi.
"Perubahan sikap PDIP terhadap Partai Demokrat ini juga mengindikasikan adanya "sense of urgency" di internal PDIP, untuk merespons strategi pengepungan istana yang menguntungkan Prabowo," demikian analisa Umam.
Atas dasar itu, Umam berpendapat di tengah rusaknya fondasi kepercayaan antara PDIP dengan Nasdem dan jauhnya gap perbedaan ideologis antara PDIP dengan PKS, membuat Demokrat dianggap sebagai simpul kekuatan politik yang paling moderat. Apalagi, Partai Demokrat berhaluan ideologi nasionalis.
"(Demokrat) dan memungkinkan untuk didekati oleh PDIP untuk memenangkan Ganjar, baik di level putaran pertama maupun putaran kedua Pilpres 2024 mendatang," jelas Dosen Universitas Paramadina ini.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Geram Gibran Diminta Mundur, Teddy Gusnaidi Beri Pembelaan: Apakah Kalau Mau Jadi Wakil Presiden Harus Berpengalaman Jadi Wapres?
Tuntutan Pergantian Wapres Harus Ditanggapi Serius Presiden, Itu Pak Try, bukan Purnawirawan Kelas Abal-abal
Ogah Dukung Gibran, PAN Siap Majukan Kader di Pilpres 2029
Gus Nur Bebas! Dulu Dipenjara usai Bahas Dugaan Ijazah Palsu Jokowi: Saya Akan Lanjutkan Jihad!